Perbekel Sidakarya Meninggal Mendadak, Walikota Sampaikan Duka-cita
Denpasar, Baliglobalnews
Kabar meninggalnya Perbekel Desa Sidakarya, I Wayan Rena, mendadak menimbulkan rasa duka-cita yang mendalam. Tak hanya dari keluarga, ungkapan duka-cita juga disampaikan Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, beserta jajaran Pemerintah Kota Denpasar.

Walikota Denpasar di sela kegiatanya pada Minggu (8/11) mengatakan almarhum I Wayan Rena dikenal sebagai sosok perbekel yang pekerja keras dan cepat tanggap. Hal itu terbukti dengan berhasilnya Desa Sidakarya menjadi juara I tingkat Provinsi Bali dalam penanganan Covid-19 yang dilaksanakan Korem 163 Wirasatya.

Walikota menyatakan jajaran Pemerintah Kota Denpasar merasa kehilangan sosok yang juga merupakan garda terdepan pemerintahan di masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, Rai Mantra juga turut menyampaikan rasa belasungkawa dan duka-cita yang mendalam atas berpulangnya I Wayan Rena yang diduga akibat serangan jantung.

“Kami segenap keluarga besar Pemerintah dan Masyarakat Kota Denpasar turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya Perbekel Desa Sidakarya, I Wayan Rena. Semoga almarhum diberikan tempat yang terbaik dan menyatu dengan Ida Sang Hyang Widhi. Bagi keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan kekuatan dan ketabahan,” katanya.
Kabar kepergian selamanya Perbekel Desa Sidakarya diketahui pada Sabtu (7/11) sore. Di mana, menurut sumber di Desa Sidakarya, diketahui Perbekel Wayan Rena sempat meninjau pelatihan linmas yang dipusatkan di Kantor Perbekel Desa Sidakarya pada pukul 17.00. Rena sempat mengikuti sesi gerak jalan, namun saat pertengahan jalan diketahui sempat mengeluh sesak napas, tidak enak badan dan sempat dilarikan ke RS Bali Mandara.
Namun sesaat setelah mendapat pertolongan, Rena dinyatakan meninggal dunia yang diduga akibat serangan jantung. Saat ini jenazahnya masih dititipkan RS Bali Mandara dan direncanakan akan dilaksanakan upacara makingsan di Geni pada18 November mendatang.Ketua BPD Sidekarya Made “Ariel” Suardana juga mengaku sangat kehilangan partner kerja yang sangat baik.
“Saya sangat kehilangan teman sekaligus partner kerja yang andal. Saya kenal almarhum adalah sosok pekerja keras, tidak mengenal hari libur, Sabtu dan Minggu pun masih bekerja. Bahkan saya sering mengingatkan agar hari libur dimanfaatkan untuk beristirahat,” kenang Suardana.(bgn122)20110817