Media Informasi Masyarakat

Hadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021, Sekda Dewa Indra Sampaikan Strategi Kebijakan Ekonomi Bali

Badung, Baliglobalnews

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, menghadiri pertemuan tahunan Bank Indonesia 2021 dengan tema Bangkit dan Optimis: Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi, di Hotel Sofitel Nusa Dua, pada Rabu (24/11).

Sekda Dewa Indra menyampaikan bahwa pada tahun 2021 ekonomi Bali masih mengalami kontraksi, namun dibandingkan tahun 2020, ekonomi Bali telah mengalami kenaikan. Dia mengharapkan pada triwulan IV perekonomian Bali akan mengalami pertumbuhan positif.

Untuk mendorong perekonomian Bali tumbuh kearah positif, menurut Sekda, Pemerintah Provinsi Bali, melakukan sejumlah strategi kebijakan sebagi upaya membangkitkan ekonomi Bali, di antaranya menjaga pergerakan ekonomi positif yang tumbuh di tahun 2021 ini, dengan cara mengendalikan kenaikan kasus Covid-19 di Provinsi Bali dengan menggencarkan vaksinasi, penerapan protokol kesehatan serta himbauan lainnya.

“Dalam menjaga pengendalian Covid-19 tentu tidak bisa dilakukan pemerintah semata, melainkan diperlukan keterlibatan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kondisi yang kondusif seperti ini, mengingat tahun 2022 akan banyak even internasional digelar di Bali salah satunya G-20 jadi kita harus menjaga kepercayaan dunia internasional kepada Bali”, katanya.

Sekda Dewa Indra menyebutkan Gubernur Bali berkomitmen untuk membuat generator-generator pergerakan ekonomi Bali lain selain pariwisata. Pasalnya, sektor pariwisata sangat rentan terhadap dinamika bencana alam, keamanan maupun lainnya. Untuk itu, ke depan ekonomi Bali diharapkan tidak hanya bertumpu pada sektor pariwisata, melainkan sektor lainnya seperti, UMKM dan koperasi. Untuk mewujudkan hal tersebut, saat ini Gubernur Bali sedang membangun beberapa infrastruktur penunjang ekonomi seperti pembangunan segitiga emas Nusa Penida, shortcut, pusat kebudayaan serta beberapa program strategis lainnya.

“Jadi pada dasarnya Bapak Gubernur Bali menginginkan agar sektor ekonomi Bali nanti digerakkan oleh Sumber daya lokal dan hasilnya juga dirasakan langsung oleh masyarakat lokal. Hal ini bukan berarti menutup diri dari produk luar, namun saat ini kita sedang mengutamakan pengembangan produk-produk lokal Bali,” tegasnya.

Pada akhir sambutannya, Sekda Dewa Indra menekankan agar seluruh sektor berperan aktif dalam membantu membangkitkan ekonomi Bali, terutama sektor perbankan yang diharapkan dapat menyalurkan KUR untuk masyarakat. Sehingga ekonomi kerakyatan di Bali dapat bergerak kearah yang positif.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, mengatakan dengan memperhatikan hasil-hasil survei, indikator-indikator, memperhatikan kondisi sistem keuangan, stabilitas harga serta keuangan pemerintah, Bank Indonesia melakukan perhitungan secara teliti mengenai kinerja perekonomian tahun 2021 dan 2022.

“Selain itu, kami juga mempertimbangkan faktor pendorong dan faktor penahan pertumbuhan ekonomi.

Faktor pendorong adalah Pemulihan kegiatan masyarakat (seiring gencarnya vaksinasi), pemulihan pariwisata domestik, potensi dari penyelenggaraan event internasional (KTT G20 2021 – 2022), kelanjutan proyek investasi dan infrastruktur.

Sedangkan faktor penahan adalah pemulihan kunjungan wisman yang masih sangat terbatas, tertahannya pendapatan pemerintah daerah, perilaku wait and see pelaku usaha.

Berdasarkan seluruh indikator tersebut maka pertumbuhan ekonomi Bali pada tahun 2021 diperkirakan berkisar pada -2,6% sampai dengan -1,8%,” katanya. (bgn003)21112418

Comments
Loading...