Tabanan, Baliglobalnews
Dua orang pendaki yang sempat hilang dan terpisah dari rombongan setelah melaksanakan ritual nunas tirta (memohon air suci) di kawasan Puncak Kedaton, Kecamatan Penebel, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat dan sehat. Keduanya berhasil ditemukan oleh tim gabungan pada Kamis (23/10/2025) malam.
Kapolsek Penebel AKP Gusti Kade Alit Murdiasa mengonfirmasi kabar baik tersebut pada Jumat (24/10/2025), setelah sehari sebelumnya dilaporkan bahwa kedua pendaki belum kembali ke desa. Kedua pendaki yang ditemukan adalah I Komang Andi Pratama (23) dan Agus Mulia (28), warga Desa Adat Pagi, Desa Senganan, Kecamatan Penebel.
Menurut AKP Murdiasa, peristiwa ini bermula ketika 27 orang warga Desa Adat Pagi melakukan pendakian ke Pucak Kedaton melalui jalur Pura Luhur Petali, Desa Jatiluwih, pada Kamis (23/10/2025) dini hari. Pendakian ini dilakukan dalam rangka nunas tirta (memohon air suci) untuk Upacara Ngenteg Linggih.
Rombongan tiba di puncak pukul 07.15 Wita dan mulai turun pukul 08.40 Wita. Namun, saat rombongan tiba kembali di Banjar Dinas Pagi sekitar pukul 14.00 Wita, dua orang dinyatakan hilang. “Salah satu saksi, I Nyoman Budiarta, sempat mengingatkan kedua korban untuk segera menyusul rombongan, tetapi Komang Andi dan Agus Mulia dilaporkan berkata akan melalui Jalur Pujungan,” ujarnya.
Begitu laporan diterima, Polsek Penebel langsung berkoordinasi dengan Basarnas dan Pecalang Desa. Tiga orang pecalang Desa Adat Pagi segera melakukan pencarian melalui jalur Jatiluwih, sementara personel Polsek bersiaga. Rencana tim gabungan adalah melakukan penyisiran melalui jalur Pujungan.
Beruntung, laporan terbaru pada Kamis (23/10/2025) malam, pukul 17.50 Wita menyebutkan bahwa kedua pendaki telah ditemukan oleh tim pencari. “Dua korban ditemukan oleh tim pencari sekitar 4 kilometer di atas Pura Taksu Agung,” kata AKP Murdiasa.
Dia menyebutkan kedua pendaki tersebut kemudian dibawa turun menuju Pura Luhur Bhujangga dan tiba sekira pukul 19.25 Wita dalam keadaan selamat dan sehat. Dari keterangan Komang Andi Pratama (korban), dia mengalami kaki kram sehingga meminta rekannya, Agus Mulia, untuk menunggu. Hal inilah yang menyebabkan mereka tertinggal jauh dari rombongan utama. “Saat ini kedua pendaki telah diserahkan kepada keluarga dan dibawa pulang ke Banjar Dinas Pagi, Desa Senganan,” pungkasnya. (bgn020)25102512