Tabanan, Baliglobalnews
Tercatat 20 orang anggota DPRD Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kunjungan kerja ke Desa Bengkel, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, pada Kamis (16/10/2025). Kunjungan ini difokuskan untuk mempelajari penerapan sistem informasi desa (SID) yang telah berhasil diterapkan secara efektif di desa tersebut.
Rombongan yang dipimpin oleh Ketua DPRD Sumba Tengah, Argud Umbu Renta Menga Lema diterima hangat oleh jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan di Balai Desa Bengkel.
Arpud U.R. Manga Lema menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat Pemerintah Kabupaten Tabanan dan Pemerintah Desa Bengkel. Dia menjelaskan bahwa tujuan utama kunjungan ini adalah untuk belajar secara langsung mengenai pemanfaatan dan integrasi SID dalam tata kelola pemerintahan desa. “Melalui penerapan SID, kami berharap dapat mempercepat proses pengambilan keputusan dan meningkatkan akurasi perencanaan kebijakan di desa. Sistem seperti ini menjadi kebutuhan penting dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan desa yang transparan, efisien, dan berbasis data,” ujarnya.
Sementara Sekdis PMD Tabanan I Putu Yudha Suara menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas terpilihnya Desa Bengkel sebagai lokasi studi tiru bagi DPRD Sumba Tengah. Dia menegaskan bahwa keberhasilan implementasi SID di Tabanan tidak lepas dari komitmen kuat pemerintah daerah dan desa dalam mendorong transformasi digital di tingkat desa. “Saat ini, SID telah diterapkan di 133 desa di Kabupaten Tabanan. Melalui sistem ini, seluruh data kependudukan, potensi desa, hingga program pembangunan dapat dikelola secara terintegrasi dan mudah diakses untuk perencanaan pembangunan yang lebih tepat sasaran,” katanya.
Kabid Layanan E-Gov Dinas Kominfo I Gede Wayan Siswantara bersama Perbekel Desa Bengkel I Nyoman Wahya Bhiantara memaparkan secara teknis tentang proses penerapan SID di Tabanan, termasuk integrasi data desa dengan sistem informasi kabupaten dan provinsi.
Selain mempelajari penerapan SID, rombongan DPRD Sumba Tengah juga berkesempatan meninjau program pengelolaan sampah terpadu yang dikembangkan Desa Bengkel. Sistem pengelolaan ini menjadi salah satu contoh praktik baik (best practice) dalam pengelolaan lingkungan berbasis partisipasi masyarakat dan teknologi informasi.
Para anggota DPRD Sumba Tengah menyampaikan kekaguman dan rasa syukur atas pengalaman berharga yang mereka dapatkan selama kunjungan. Mereka menilai Desa Bengkel tidak hanya berhasil dalam digitalisasi tata kelola desa, tetapi juga mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan lingkungan berkelanjutan. “Kami mendapatkan banyak inspirasi dan pelajaran berharga dari Desa Bengkel. Apa yang kami lihat di sini akan menjadi bahan pembelajaran penting bagi kami untuk diterapkan di Kabupaten Sumba Tengah,” ujar salah satu anggota DPRD Sumba Tengah. (bgn020)