Tabanan, Baliglobalnews
Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, menghadiri secara roadshow rangkaian persembahyangan uleman karya dewa yadnya yang berlangsung di Kecamatan Kediri dan Selemadeg Barat, Senin (3/4/2023).
Karya yang kewangun oleh 132 KK Desa Adat Demung ini telah dirancang dan terbangun sejak tahun 2021, di mana saat selesainya bangunan bale banjar di tahun 2021 lalu telah dilakukan upacara pemelaspasan alit, sehingga upacara karya ngenteg linggih ini puncak acaranya nanti dilakukan pada purnama kedasa (5/4/2023). Pembangunan pun dilakukan secara bergotong-royong, sebab sumber pendanaannya bedasarkan dari dana hibah dan swadaya masyarakat.
Dalam acara yang kedua, Bupati Sanjaya menghadiri uleman tawur balik sumpah, pedudusan agung, menawa ratna, melaspas, ngenteg linggih lan mupuk pedagingan ring Pura Gede Luhur Mengening di Jaba Pura Gede Luhur Mengening, Banjar Mengening, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri Tabanan. Saat itu juga hadir Wakil Bupati, Anggota DPRD, Sekda, OPD terkait dan kepala bagian di lingkungan Setda, serta Camat, Perbekel, Bendesa adat dan Tokoh masyarakat setempat.
Dalam karya yang dipuput oleh lima sulinggih ini, yakni dari Griya Taman Sari Tabanan, Griya Tegal Jadi, Griya Cempaka Tegal Nyitdah, Griya Lanang Pandak Gede dan dari Griya Dalung ini kewangun oleh gotong- royong dari 243 KK Desa Nyitdah Kecamatan Kediri. Karya agung yang berlangsung mulai dari bulan Februari ini dijadwalkan puncak acaranya pada rahina buda umanis prangbakat, 5 April mendatang.
Tiba di lokasi terakhir, Bupati Sanjaya kembali mengikuti persembahyangan upacara dewa yadnya, uleman karya agung ngenteg linggih, wraspati kalpa, tawur balik sumpah padudusan alit, mamungkah lan mupuk pedagingan yang berlangsung di Pura Dalem Desa Adat Petiles, Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat, yang kembali diikuti oleh Jero Mangku Lanang Istri, Anggota DPRD Tabanan, Asisten I Setda Tabanan, Para Kepala OPD dan kepala bagian terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Camat Selemadeg Barat, Perbekel dan Bendesa adat setempat.
Karya Agung yang puncak acaranya juga berlangsung pada Purnama Kadasa, (5/4) mendatang ini, dipuput oleh Ida Pedanda Yoga Manuaba dari Griya Manuaba Lenganan, dengan anggaran pembangunan yang berasal dari iuran dan gotong-royong masyarakat, serta berbagai penggalangan dana seperti dana punia, turnamen ceki dan kupon bazar.
Atas kekompakan dan kebersamaan masyarakat, menjadikan masing-masing karya agung dapat terlaksana dengan lancar. Bupati Sanjaya memberikan apresiasi yang sangat baik, dengan hadir nyaksi karya uleman sehingga upacara yang kewangun masyarakat dengan rasa tulus dan ikhlas, kepuput oleh sang sulinggih, dapat kesaksi oleh murdaning jagat sehingga masuk dalam karya yang satwika, utamaning utama.
“Upacara sudah berlangsung becik pisan, saya yakin persoalan pembangunan baik secara gotong-royong, ritatkala wenten upakara sekadi mangkin, bukan hanya pemerintah saja tapi bagaimana peranan krama dan masyarakat untuk ikut serta membangun yadnya. Karena di dalam sastra agama Hindu, apapun yang kita lakukan namanya yadnya, baik yadnya dari harta, tenaga maupun dari pikiran-pikiran kita” papar Sanjaya siang itu. Pihaknya juga meyakini, pembangunan secara sekala dan niskala seperti ini juga sebagai salah satu bentuk perwujudan Visi Tabanan menuju Tabanan Era Baru yang Aman Unggul dan Madani dalam bidang Pelestarian Adat, Agama dan Budaya.
Sanjaya juga menekankan agar kekompakan di masyarakat dapat terus terjalin baik dalam setiap bidang pembangunan. “Kalau sudah baik, pemerintah tinggal membantu, karena melalui visi misi Tabanan, saya memiliki sebuah kewajiban membantu untuk meringankan beban masyarakat. Kewajiban ini landasannya bedasarkan masyarakat yang kompak dan bersatu, karena membangun sebuah desa adat/dinas yang perlu dibangun adalah sebuah kehormatan, baik kehormatan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi, Bhakti di Pemerintah dan lembaga, dinas dan adat begitu pula bakti di sesama,” paparnya.
Menyambut kehadiran Bupati beserta jajaran pemerintah siang itu, I Made Pedra selaku ketua Panitia dalam Karya Agung yang berlangsung di Banjar Mengening Desa Nyitdah menyatakan rasa terima kasihnya atas kehadiran pemerintah nyaksi karya yang kewangun oleh masyarakat tersebut. “Saya merasa bahagia sekali, karena krama di sini sudah sanggup mengaturkan yadnya, dumogi sangkaning peican Ida Sang Hyang Widhi, yadnya karya prasida memargi antar,” katanya. (bgn003)23040314