Tabanan, Baliglobalnews
Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, bersama krama subak dan pekaseh Tabanan sembahyang bersama di Pura Luhur Batukau, Desa Wangaya Gede, Penebel, Tabanan, Minggu, (10/12/2023).
Ketua DPRD Provinsi Bali, N. Adi Wiryatama, menyatakan bangga bahwa subak yang utuh hanya ada di Kabupaten Tabanan. Bukan hanya pengurus, namun krama/masyarakat dengan Pemerintah Daerah masih kompak bersatu mempertahankan tradisi adiluhung warisan leluhur pendahulu. Hal ini juga ditandai dengan kondisi alam Tabanan yang sangat berpotensi dalam mengembangkan sektor pertanian yang menjadi profesi mayoritas masyarakat Tabanan.
Sementara Bupati Tabanan mengatakan Pemerintah Kabupaten Tabanan sangat berkomitmen mewujudkan pembangunan menyeluruh di Kabupaten Tabanan, satu di antaranya melalui ketahanan pangan. Untuk itu, tradisi subak yang didalamnya menyangkut masyarakat adat yang memiliki karakter sosio agraris religius dan memiliki konsep Tri Hita Karana yang tujuannya adalah untuk menjaga keseimbangan alam serta kehidupan masyarakat yang sangat sesuai dengan visi misi besar Pemkab.
“Pemerintah sangat peduli tentang keberadaan subak dan pekaseh di Bali, khususnya di Tabanan. Kita tidak mungkin hadir di tengah-tengah krama subak dan pekaseh kalau tidak ada hati kita disini, begitupun dengan undangan lainnya. Ini adalah spirit kita, dukungan kita terhadap kelestarian tradisi, seni, adat dan budaya yang ada di Bali,” ujar Sanjaya usai sembahyang.
Bupati Sanjaya juga sangat bersyukur dan menyampaikan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Ketua DPRD Bali dan seluruh pihak terkait yang turut serta dalam menggelar kegiatan ini, begitu juga kepada Tjokorda Anglurah Tabanan yang telah tetap konsisten dan tidak mau meninggalkan jati diri yang selalu berada di tengah-tengah pelestarian adat agama dan budaya, meliputi 428 subak dan subak abian di Tabanan.
“Kenapa ini perlu dijaga, karena sejarah mencatat dan hari ini pun masih kita rasakan, bahwa alam di Tabanan ini dari sembilan kabupaten/kota yang ada di Bali, hanya Tabanan yang masyarakatnya sangat konsen dan memegang teguh dunia persubakan dan sangat peduli dengan alam pertanian. Tidak salah kita di Tabanan disebut lumbung pangannya Bali,” katanya.
Turut hadir Ida Tjokorda Anglurah, Ketua DPRD Tabanan, Sekda, para asisten dan kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, camat se-Kabupaten Tabanan, Ketua Majelis Subak dan Subak Abian Kabupaten Tabanan dan jajaran, perbekel, bendesa adat serta tokoh masyarakat setempat. (bgn003)23121007