Wagub Cok Ace Jabarkan Pembangunan Bali untuk Wujudkan Sustainable Pariwisata Bali di Unmas
Denpasar, Baliglobalnews
Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Sukawati, mengatakan Pemerintah Provinsi Bali terus menggenjot pemulihan perekonomian melalui upaya-upaya keterlibatan masyarakat secara langsung. Satu di antaranya dengan membangkitkan dan melestarikan penggunaan kain tenun tradisional Bali yang diatur dalam Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2021.
Hal itu disampaikan Wagub Cok Ace saat menjadi narasumber kuliah umum di Auditorium Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar pada Rabu (3/8). Cok Ace menyatakan pembangunan yang bertujuan untuk menyeimbangkan perputaran ekonomi se-Bali juga sedang gencar dilakukan yakni pembangunan segitiga Pelabuhan Penyeberangan Sanur (Denpasar) – Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Muncul (Nusa Penida). Penataan Pura Besakih terutama terkait tempat parkir, pengelolaan toilet dan pedagang kaki lima serta pengaturan yang nantinya akan dibatasi wilayah kunjungan wisatawan agar tidak masuk ke areal pura. Kemudian Pembangunan Benoa Cruise Terminal yang nantinya ditujukan untuk mempermudah pintu masuk bagi wisatawan khususnya mereka yang berlayar dengan kapal pesiar, pembangunan Bendungan Sidan dan Bendungan Tamblang, Pembangunan Tower KBS 6.0 Kerthi Bali, pembangunan Shotcut Mengwi – Gilimanuk, Pembangunan Shotcut Denpasar – Buleleng dan Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali.
“Pembangunan Bali secara nyata ini, nantinya tentu akan membuka lapangan pekerjaan bagi generasi Bali. Oleh sebab itu, mari bekali anak-anak kita dengan ilmu dan dipondasi oleh bahasa inggris, sehingga nantinya akan mampu bersaing dengan siapa saja. Jangan sampai kita membiarkan anak-anak kita khususnya generasi yang sedang bertumbuh dan berkembang untuk membuang waktu bahkan membuang kesempatan yang ada. Karena pendemi Covid-19 ini sudah mengajarkan kepada kita semua, betapa beratnya persaingan hidup tanpa berbekal keahlian, kemampuan dan ilmu pengetahuan. Budayakan keseimbangan antara cara berpikir otak (logika) dengan perasaan, karena kepintaran dalam pendidikan tidak akan mampu menjamin tumbuhnya keseimbangan hidup tanpa dibarengi oleh keterlibatan hati nurani (perasaan),” katanya.
Menurut Wagub, Bali yang 54%-nya ditopang oleh sektor pariwisata menjadikan pandemi Covid-19 sebagai klimaks atau titik balik untuk kita semua belajar berpikir secara holistik, dimana semua manusia yang ada di atas bumi pertiwi harus ingat terhadap sang langit sebagai ayah dari kehidupan, dimana harus adanya keseimbangan antara kehidupan skala dan niskala. Kita harus mampumenjaga alam semesta jika kita ingin selamat hidup diatas bumi, karena bagaimanapun keadaan bumi kitalah yang akan menikmatinya. “Jadi apabila ingin mendapatkan kehidupan yang baik dan layak, maka kita jaga bumi pertiwi agar tetap hijau, tetap subur agar mampu memberikan udara yang sejuk untuk kita bernafas,” katanya. (bgn003)22080310