Peringati Hari Masyarakat Adat Sedunia, Sekjen AMAN doakan tim medis
Jakarta, Baliglobalnews
Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Rukka Sombolinggi mengirimkan doa dan semangat kepada seluruh umat manusia, khususnya pahlawan tenaga media yang tulus berada di garis depan menghadapi pandemi COVID-19.
“Hari ini seluruh dunia sedang merayakan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) di tengah terpaan badai COVID-19. Izinkan saya mengajak kita semua untuk mengirimkan doa dan semangat kepada seluruh umat manusia, Masyarakat Adat maupun bukan,” kata Rukka dalam pidatonya memperingati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia yang jatuh pada 9 Agustus di Jakarta, Minggu.
Doa khusus bagi para pahlawan, para tenaga medis yang dengan tulus berada di garis depan, meski dalam kondisi penuh keterbatasan, ujar dia.
Secara khusus, ia menyerukan semangat dan doa kepada seluruh pasukan Unit Tanggap Darurat #AMANkanCOVID19 yang saat ini sudah dan tetap bekerja keras untuk memastikan Masyarakat Adat se-Nusantara tetap diberi kesehatan dan kekuatan untuk terus bertahan menghadapi pandemi yang belum berakhir ini.
“Para kaum laki-laki, Perempuan Adat dan Generasi Muda yang menjadi penggerak AMANkanCovid19. Hotu!” kata Rukka dalam pidatonya.
Pernyataan Rukka disampaikan secara daring pada Ketua dan Anggota Dewan AMAN Nasional dari tujuh region, seluruh Pengurus Wilayah, Pengurus Daerah, Organisasi Sayap, Badan Otonom dan Lembaga Ekonomi AMAN, seluruh anggota AMAN 2.371 komunitas adat di penjuru Nusantara, serta para sahabat dan pendukung Gerakan Masyarakat Adat Nusantara yang masih setia berjuang bersama Masyarakat Adat hingga detik ini.
Ia mengatakan hampir delapan dekade Masyarakat Adat dari seluruh dunia terus berjuang menyuarakan hak-haknya di tingkat internasional dan AMAN ikut dalam perjuangan tersebut dalam dua dekade terakhir.
“Kita di Nusantara menikmati perjuangan organisasi-organisasi dan para pemimpin Masyarakat Adat yang jauh sebelum AMAN berdiri tahun 1999, meletakkan fondasi dan mengukir tonggak-tonggak sejarah perjuangan di dunia,” kata Rukka.
Pada peringatan kali ini, PBB merayakan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia dengan mengangkat tema “Masyarakat Adat dan COVID-19”. Sementara AMAN khusus mengangkat tema “COVID-19 dan Resiliensi Masyarakat Adat” sebagai cermin dari situasi dihadapi oleh Masyarakat Adat saat ini.
“Pandemi COVID-19 menegaskan bahwa apa yang selama ini kita perjuangkan adalah benar dan baik. Pandemi memberikan berbagai jawaban sekaligus memberikan petunjuk arah ke masa depan yang lebih baik, sebuah kehidupan baru dimana kita harus hidup dan terus menjaga ibu bumi serta adil dengan sesama manusia,” ujar Rukka.(bgn/ant)20080907