Ketua Komisi VII DPR RI Apresiasi Gubernur Koster Terapkan Energi Bersih
Denpasar, Baliglobalnews
Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto, merasa bersyukur, karena Gubernur Bali, Wayan Koster, memikirkan masa depan masyarakatnya agar sehat dan alamnya agar bersih dari berbagai ancaman polusi hingga sampah plastik. Gubernur Wayan Koster menunjukkan keseriusan untuk menerapkan Bali energi bersih lewat Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih.
Wayan Koster juga dinilainya telah memiliki keinginan kuat untuk menerapkan kendaraan bermotor listrik dengan hadirnya Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Kemudian di bidang Lingkungan Hidup, Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng itu juga telah menghadirkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai.
”Saya lihat Gubernur Bali telah menggaungkan energi bersih. Jadi ini ada harapan untuk Indonesia, karena Bali yang komitmen memulainya. Saya lega sekali mendengar kebijakan Pak Gubernur Koster ini,” kata Sugeng Suparwoto saat kunjungan kerja ke kediaman Gubernur Bali di Jaya Sabha, Denpasar, Rabu (30/12) sore sembari memberikan jempol kepada mantan Anggota DPR-RI 3 periode Fraksi PDI Perjuangan itu.
Atas kondisi itu, Sugeng yang memiliki lingkup tugas di bidang energi, riset dan teknologi, dan lingkungan hidup ini menyatakan penerapan energi bersih di Bali merupakan momentum untuk membangkitkan teknologi yang ramah lingkungan, supaya bumi ini bersih, masyarakatnya sehat dan secara ekonomi murah.
”Jadi ini sangat luar biasa. Apabila Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serius ingin memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia dengan target pemanfaatan EBT yang telah ditetapkan sebanyak 23% dalam bauran energi nasional di tahun 2025, maka mulai sekarang harus menerapkan bauran energi tersebut. Karena sampai hari ini, kita baru 8,7 persen menerapkan bauran energi secara nasional,” katanya.
Mendengar hal itu, Gubernur Wayan Koster menyampaikan terima kasih kepada Ketua Komisi VII DPR – RI, Sugeng Suparwoto yang telah berkunjung ke Bali. Mengenai energi bersih yang mulai diterapkannya di Pulau Dewata, karena semuanya bersumber dari visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru untuk menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya dengan berpegang teguh pada kearifan lokal Bali.
”Dari situlah, saya mengeluarkan kebijakan Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih, Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber, Peraturan Gubernur Bali Nomor 24 Tahun 2020 tentang Perlindungan Danau, Mata Air, Sungai, dan Laut, hingga Perda Nomor 8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik, dengan tujuan agar Bali dan alamnya agar bersih,” katanya.
Berbicara tentang Bali energi bersih, kata dia, hal itu harus diterapkan, karena Pulau Bali merupakan destinasi wisata dunia yang sudah tentu kualitas pariwisatanya harus didukung oleh infrastruktur yang nyaman, bersih, dan memberikan kesehatan kepada masyarakat.
”Kami akan dorong penggunaan panel surya untuk di rumah, perkantoran, swalayan, hotel, hingga restoran. Termasuk penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai ini akan kita gerakkan di tahun 2021,” ujarnya didampingi Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bali, Ida Bagus Ngurah Arda, seraya menyebut begitu Bali ekspos energi bersih, ternyata di luar negeri responnya sangat bagus.
Kemudian aspek yang mendukung Bali itu bersih ialah dari lingkungan hidupnya, sehingga pengelolaan sampah berbasis sumber akan didorong, agar sampah selesai di desa. Untuk itu Tahun 2021 kita akan genjot lagi masalah sampah ini, dimana masing-masing Desa harus selesai mengelola sampahnya sendiri, sehingga alur sampah ke TPA berkurang.
”Kita harus memikirkan masa depan anak dan cucu kita di Bali untuk jangka panjang dengan memperhatikan aspek energi hingga lingkungan hidup. Kalau udaranya sudah bersih, orang itu lebih sehat dan panjang umur,” tegas Koster seraya memohon dorongan Sugeng Suparwoto untuk membantu mewujudkan penerapan energi bersih di Bali. (bgn003)20123031