Media Informasi Masyarakat

Keluarga Sehat Berbasis Ketahanan Pangan, Bersama Rakyat Awasi Pilkada Badung 2020

Badung, Baliglobalnews

Bawaslu Badung mengadakan sosialisasi pemilih partisipatif dengan tema Keluarga Sehat Berbasis Ketahanan Pangan di Kecamatan Abiansemal tepatnya di Taman Mumbul, Desa Sangeh, Kamis (29/10/20).

I Ketut Alit Astasoma selaku Ketua Bawaslu Badung saat dikonfimasi Jumat (30/10/20) mengatakan, dalam mengimplementasikan salah satu misi Bawaslu Badung dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut mengawasi pemilu, maka Bawaslu Badung sebagai Penyelenggaraan Pilkada Badung 2020.

Kegiatan Sosialisasi GP2SH (Gerakan Pemilih Partisipatif Sadar Hukum)  menyasar Desa/Kelurahan

“Melalui kegiatan sosialisasi partisipatif dengan melibatkan masyarakat Badung ini diharapkan dapat menggugah partisipan,” katanya.

Sosialisasi dihadiri oleh Ketua dan Anggota dari Bawaslu Badung, serta Camat Abiansemal turut serta juga Tim PKK Kecamatan dan LPM Desa Sangeh, serta elemen masyarakat sebagai peserta sosialisasi dalam mengedukasi sosialiasi ketahanan pangan.

Tujuan lak kegiatan ini selain untuk meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam hal pengawasan pemilu khususnya dalam Penyelenggaraan Pilkada Badung Tahun 2020 mengikuti tagline Bawaslu “Bersama Rakyat Awasi Pemilu” maka Bawaslu Badung turun ke masyarakat di seluruh Kabupaten Badung.

“Dan kali ini, Kecamatan Abiansemal dapat sosialisasinya dan dilanjutkan pelatihan budidaya ikan lele dengan metode Budikdamber (Budidaya Ikan Dalam Ember) serta pelatihan hydroponic yaitu bercocok tanaman sayur, cabai, kangkung, pepaya memakai polybag dengan media kompos,” katanya.

Kemudian acara itu, diakhiri penyebaran bibit ikan mujair di Kolam Taman Mumbul, Sangeh yang dilakukan Ketua dan Anggota Bawaslu Badung, Camat Abiansemal, Kapolsek, Danramil, Kepala Desa Sangeh, Jero Bendesa Sangeh serta Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Abiansemal.

Sebagaimana kondisi saat ini, khususnya Kabupaten Badung dimana sebagai daerah wisata yang terkena dampak paling besar dari Pandemi Covid-19, seperti yang kita ketahui banyak masyarakat kehilangan pekerjaan dikarenakan Pandemi ini.

“Dengan diadakannya sosialisasi ketahanan pangan ini bisa sebagai salah satu aspek yang harus dipenuhi agar masyarakat dapat bertahan hidup di tengah pandemi COVID-19,” katanya.

Ia berharap, ke depan tentu tidak hanya dijadikan sebagai pangan untuk mencukupi kebutuhan, namun bagaimana cara dapat menjadi modal usaha untuk jangka panjang. (bgn008)20103011

Leave A Reply

Your email address will not be published.