Media Informasi Masyarakat

Kegiatan BBTF Resmi Dibuka, 31 Negara Promosikan Bali

Badung, Baliglobalnews

Kegiatan Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) ke-8, di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua resmi dibuka Kamis (16/6). Dimana, ada 273 buyers dari 31 negara ikut mempromosikan pariwisata Bali dan Indonesia.

“Ini menjadi sebuah konsep inspirasi bagi para pemangku kepentingan untuk aktif melakukan promosi tentang kesehatan dan keseimbangan spiritual, produk dan kualitas wisata yang berkelanjutan,” kata Ketua BBTF 2022, I Putu Winastra, dalam sambutannya.

Ketua DPD ASITA Bali itu didampingi 273 buyers dari 31 negara (terdiri dari 25 negara mengikuti secara offline dan 18 negara secara online). Serta 181 sellers dari 13 provinsi, media lokal dan nasional, serta peserta pameran sebagai partisipan acara itu, yang mengangkat tema BBTF 2022 “Balancing in Harmony”.

Dia menambahkan, pasar Nigeria meneropong potensi luxury market yang untuk pertama kalinya hadir di BBTF sebagai buyers, di antara 273 buyers lain dari 30 negara. Nigerian Travel yang diwakili oleh CEO NTT (Nigerian Travel Two) Global Destinations, Elizabeth Agboola yakin bahwa Bali memiliki value for money untuk luxury market.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, mewakili Gubernur Bali dan Deputi Bidang Produk dan Event Organizer Rizki Handayani, mewakili Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif turut memberikan sambutan untuk menandai dibukanya BBTF 2022 yang merupakan pameran perjalanan tahunan terkemuka di Indonesia dengan topik “Change, Development, and Learning”.

Rizki Handayani menyampaikan pentingnya narasi-narasi baru untuk experiential tourism berbasis events yang mengikuti trend global. “Keterlibatan seluruh pihak pemangku kepentingan Bali berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif untuk berkomunikasi satu misi dengan perwakilan Kementerian Luar Negeri untuk promosi events sangat strategis,” katanya.

Widya Sadnovic, selaku Sekretaris Bidang Pariwisata TPPE / Direktur European Affairs I mewakili Kementerian Luar Negeri menyampaikan, 193 perwakilan di luar negri yang bisa menjadi mata rantai promosi. Travel Tourism Index sebagai barometer global mencatat Indonesia dari peringkat 44 ke 32. “Artinya dalam waktu singkat jika koordinasi berjalan maksimal kita dapat merekrut tamu travellers terutama bisnis MICE lebih baik lagi,” katanya.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum & HAM Provinsi Bali, Anggiat Napitupulu, menjabarkan sarana dan ketentuan sekaligus tantangan dalam penerimaan arus wisata serta permintaan tinggi jalur penerbangan sejak dibukanya pintu internasional. Visa on arrival untuk 72 negara dibarengi bebas visa 9 negara ASEAN adalah bagian dari komitmen untuk turut ambil andil dari pemulihan ekonomi melalui pariwisata.

Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana, mengatakan tantangan kesiapan dari akomodasi dan kualitas produk setelah dua tahun lebih tidak beroperasi serta event-event pendorong pun tak lepas dari pengamatan. “Solusi bantuan kementerian untuk pemulihan ini harus diperhatikan sehingga percepatan bisa terlaksana,” kata Bagus Agung yang juga mewakili stakeholders GIPI Bali.

Untuk pertama kalinya Aviata inJourney atau PT Aviasi Pariwisata Indonesia bergabung diwakili oleh Ricky Wirjan dari the Head of Strategic Marketing & Customer Experience. Dibawah bendera perusahaan BUMN, gabungan mix industry ini menjadi angin segar di dunia pariwisata. PT Angkasa Pura I dan II, PT Hotel Indonesia Natour atau INA, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko atau TWC, serta PT Sarinah sebagai inisiatif baru yang terintegrasi melirik event internasional untuk dibawa ke Bali.

“Kunjungan wisatawan asing rata-rata setelah pintu internasional dibuka adalah 5.800 per hari dan 10.000 per hari untuk domestik. MICE events bisa angkat angka kedatangan secara signifikan,” katanya. (bgn008)22061707

Leave A Reply

Your email address will not be published.