Gubernur Koster: Merawat Tradisi Adat Sejalan dengan Nangun Sad Kerthi Loka Bali

Semarapura, Baliglobalnews

Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan pentingnya menjaga dan merawat tradisi upacara adat sebagai wujud nyata dari visi Nagun Sad Kerthi Loka Bali. Hal itu disampaikan Koster di Pura Paibon Pasek Dangka Kemoning, Desa Adat Kemoning, Kelurahan Semarapura Kelod, Klungkung, pada Senin (3/3/2025).

Gubernur Koster mengapresiasi semangat krama Desa Adat Kemoning yang telah bersatu dalam menyelenggarakan upacara suci ini. Menurutnya, upacara adat bukan hanya bagian dari ritual keagamaan, tetapi juga sarana memperkokoh jati diri, kebersamaan, dan kekuatan spiritual masyarakat Bali. “Upacara seperti ini harus terus dipupuk dan diwariskan kepada generasi mendatang. Ini bukan sekadar ritual, tetapi juga cara kita menjaga keharmonisan, membangun kebersamaan, dan memperkuat jati diri sebagai masyarakat Bali yang berpegang teguh pada ajaran leluhur,” ujarnya.

Dia menegaskan bahwa keberlanjutan tradisi upacara adat tidak bisa hanya bergantung pada segelintir orang, tetapi harus menjadi tanggung jawab bersama. Pemerintah, desa adat, serta masyarakat harus bersinergi agar nilai-nilai luhur ini tetap terjaga dan terus berkembang sesuai dengan zaman tanpa kehilangan esensi utamanya. “Upacara adat adalah jiwa dari kebudayaan Bali. Tanpa upacara, akar spiritual kita akan rapuh. Karena itu, saya berkomitmen untuk terus mendukung desa adat dalam menjaga kelestarian upacara seperti ini, baik melalui kebijakan maupun dukungan nyata dari pemerintah,” tegasnya.

Gubernur Koster juga mengingatkan bahwa di tengah arus globalisasi dan perubahan zaman, masyarakat Bali harus tetap berpegang teguh pada warisan budaya yang telah diwariskan oleh leluhur. Upacara adat, menurut dia, bukan hanya warisan, tetapi juga pilar utama dalam menjaga keharmonisan dan keseimbangan hidup. “Jangan sampai modernisasi membuat kita lupa akan akar budaya kita. Justru dalam situasi seperti sekarang, kita harus semakin teguh dalam menjaga upacara adat sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Bali,” katanya.

Koster mengajak seluruh masyarakat untuk terus melestarikan upacara adat dan menjadikannya sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. “Mari kita terus menjaga dan memupuk tradisi ini agar tetap hidup dan lestari. Upacara seperti ini adalah wujud nyata dari kekuatan kita sebagai masyarakat Bali yang berpegang teguh pada ajaran leluhur. Dengan kebersamaan, kita bisa memastikan bahwa warisan ini akan terus terjaga untuk generasi mendatang,” ucapnya.

Kehadiran Koster di Pura Paibon Pasek Dangka Kemoning, Klungkung, bukan sekadar seremoni, melainkan bukti nyata bahwa pemimpin Bali tak hanya hadir di pura besar, tetapi juga menghormati setiap tempat suci, sekecil apa pun. “Ini sejarah yang tidak bisa dibeli dengan uang. Gubernur Koster hadir di pura kami yang kecil, sempit, dan tak ada apa-apanya. Ini kebanggaan luar biasa bagi kami,” ujar Putu Danayasa, pengempon Pura Paibon Pasek Dangka Kemoning.

Dia menegaskan upacara seperti ini adalah implementasi nyata dari Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. “Melalui upacara adat dan keagamaan, kita menjaga Bali secara sekala-niskala. Ini adalah warisan yang harus kita jaga dan turunkan ke generasi berikutnya agar budaya dan tradisi Bali tetap kuat, berkualitas, dan berdaya saing,” ujarnya.

Turut hadir Bupati Klungkung Made Satria, Wakil Bupati Tjok Surya, anggota DPRD Bali Nyoman Suwirta. (bgn008)25030314