Media Informasi Masyarakat

Disperindag Bali Dorong Usaha Arak Bali Jaga Kualitas

Badung, Baliglobalnews

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, I Wayan Jarta, mendorong usaha yang bergerak di bidang-bidang destilasi arak Bali untuk meningkatkan kualitas agar diminati wisatawan dan kebutuhan ekspor.

“Saat ini kami mencatat, ada 4.000 lebih usaha masyarakat yang bergerak di bidang minuman arak Bali ini. Dan, dengan adanya Pergub Bali Nomor 1 Tahun 2020 ini, diminta agar tetap menjaga kualitasnya. Jangan melihat ada peluang pasar tapi kualitas minumannya tidak dijaga,” ucap Wayan Jarta, kepada awak media saat peringatan Hari Arak Bali, di Bali Collection, Nusa Dua, pada Minggu (29/1/2023).

Dia menyebutkan dalam Pergub Bali Nomor 1 Tahun 2020 itu, termuat tentang tata kola produksi arak Bali. Dan pengawasan kualitas minuman destilasi ini, menjadi tugas Disperindag Bali, sehingga bisa diterima pasar internasional sehingga para perajin bisa berproduksi apabila mengikuti Pergub ini.

Dia menjelaskan, pemasaran arak Bali secara khusus, baru mempromosikan saat G20 dan Paris, dimana minuman alkohol ini berbahan baku dari arak yang diproduksi secara tradisional. Namun, saat dikemas dalam berbagai merek namanya yang berbeda, tapi bahan bakunya tetap sama berasal dari arak.

Secara formal, kata dia, untuk ekspor minuman berbahan dasar arak Bali ini, masih dirintis dan penjajakan. Dan, pihaknya optimis permintaan arak Bali untuk ekspor akan berjalan. “Harapan kita negara luar tertarik mengimpor arak Bali ini,” katanya

Dengan perayaan Hari Arak Bali yang jatuh 29 Januari, merupakan momentum mengangkat harkat arak bali, dan menjaga arak Bali menjadi warisan budaya. Namun, pihaknya meminta semua pihak agar ikut mengawasi bersama-sama peredaran minuman ini sesuai peruntukannya.

Untuk target Disperindag Bali agar arak Bali ini semakin banyak diminati hotel dan restoran untuk menjual minuman ini kepada tamunya, pihaknya masih menunggu situasi pariwisata Bali normal. “Paling tidak target kami, apabila pariwisata Bali normal, 30-50 persen kebutuhan minuman alkohol dari arak Bali ini bisa terpenuhi,” katanya.

Dia menjelaskan, untuk saat ini hotel dan restoran yang telah menggunakan arak Bali untuk kebutuhan bahan baku minuman beralkohol sudah mencapai 10 persen. “Cara lain untuk menarik konsumen membeli arak Bali, dimana minuman ini harus betul-betul terjaga kualitasnya, sehingga wisatawan pasti mau terus dan terus untuk membeli minuman arak Bali ini,” ucapnya.

Oleh karenanya, pihaknya mengajak semua pihak untuk turut berperan aktif mengangkat citra arak Bali ini, dan jangan minuman ini dianggap negatif.

Berdasarkan data per tahun, para petani bisa menghasilkan arak 40 juta liter per tahun, dan setelah dikemas lagi bisa dijual Rp 40.000 per liter, sehingga potensi arak Bali ini mengangkat ekonomi Bali sangatlah besar. Apalagi, arak Bali ini menjadi bahan baku minuman beralkohol sehingga harganya turut terangkat jika dipasarkan di Hotel dan Restoran. (bgn008)23013002

Leave A Reply

Your email address will not be published.