Denpasar, Baliglobalnews
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, tampil menjadi pembicara pada kuliah umum Program Studi Magister dan Doktor Kajian Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana yang diselenggarakan secara daring, Selasa (29/6).
Wagub yang akrab disapa Cok Ace itu menyampaikan paparan dari kediaman resminya, membawakan makalah berjudul ‘Pariwisata Budaya VS Pariwisata Syariah, Peluang dan Tantangan Perspektif Kajian Budaya’.
Wagub menekankan pentingnya upaya untuk mempertahankan konsep pariwisata budaya. Pasalnya, 65 persen wisatawan berkunjung ke Bali karena tertarik menikmati budaya.
Menurut Cok Ace , jika merunut ke belakang, sejarah pariwisata Bali sejak tahun 1920-an berawal dari kedatangan tokoh mancanegara penikmat seni dan budaya. Dia menyebutkan, konsep pariwisata budaya membuat Bali berbeda dari daerah lain karena mempunyai kekhasan. Dia lantas mencontohkan salah satu hasil budaya yaitu tenun tradisional.
“Kalau penenun kita di Bali, alat yang digunakan menenun itu diupacarai. Itu yang tak ada di daerah lain, sehingga berbeda,” ujarnya.
Mempertahankan konsep pariwisata budaya itu, kata dia, penting agar orang Bali bisa menjadi bagian dari pariwisata.
Lalu, bagaimana ketika pariwisata budaya dihadapkan pada konsep pariwisata syariah, Wagub Cok Ace menyebutkan ada dua konsep itu tak harus dipertentangkan sepanjang tidak merusak sumber daya budaya/tradisi/adat, sumber daya manusia dan sumber daya alam. (bgn003)21062914