Denpasar, Baliglobalnews
Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah, mengajak insan pers membantu pemerintah dalam upaya negara memerangi penyebaran Covid-19.
Ajakan itu dia sampaikan ketika menjadi pembicara kunci sekaligus membuka seminar kolaborasi MPR-RI dengan PWI Bali dalam sosialisasi empat pilar kebangsaan pada Jumat (27/8).
Seminar berlangsung secara hybrid dari Gedung PWI Bali, Gatsu Barat, Denpasar, mengangkat tema “Peran Pers Menggelorakan Empat Pilar Kebangsaan di Masa Pandemi Covid-19” menghadirkan tiga narasumber, yakni yaitu Anggota DPR RI, IGA Rai Wirajaya; pengamat politik dari Undiknas Denpasar, Nyoman Subanda dan Ketua PWI Bali, I GMB Dwikora Putra.
Dalam seminar yang diikuti 200 peserta dari kalangan pers dan mahasiswa (pers kampus) itu, Ahmad Basarah mengibaratkan Covid-19 sebagai tentara musuh yang tidak peduli lawan. “Kita berperang melawan musuh yang tidak mengenal aturan perang,” katanya melalui virtual.
Dia menyebutkan dalam aturan perang fisik, tidak boleh membunuh masyarakat sipil, lansia, anak-anak, dan pers. Akan tetapi, Covid-19 tidak peduli siapa pun musuhnya. Celakanya, sudah banyak warga yang menjadi keganasan Covid-19 yang kini sudah banyak bermutasi menjadi varian seperti delta yang sangat ganas.
Terkait sosialisasi empat pilar kebangsaan, dia menyatakan pers merupakan ujung tombak penggerak informasi sehingga dalam penyampaian empat pilar kebangsaan harus mampu secara struktural untuk membangun sikap dan mental masyarakat.
Rai Wijaya mengatakan sosialisasi empat pilar kebangsaan harus terus didengungkan, karena merupakan sesuatu yang sangat esensial dalam rangka memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
“Generasi muda merupakan elemen penting di dalam menumbuhsuburkan semangat tersebut. Jangan sampai lupa dengan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan dasar negara. Kita harus jaga dan dengungkan Pancasila adalah harga mati,” katanya.
Nyoman Subanda, dengan menyitir pernyataan Presiden Jokowi berharap agar pers membantu pemerintah dan masyarakat untuk menangkal berita hoax, membangun civil society, membangun toleransi dan menginspirasi.
Sedangkan IGMB Dwikora Putra menyatakan empat pilar kebangsaan itu sudah selesai, sudah final. Dalam konteks pandemi ini, kata dia, pers menyampaikan informasi yang benar dan mengedukasi masyarakat tentang Covid-19.
“Kalau sampai ada wartawan ikut-ikutan menyebarkan hoax, dosanya tidak terampuni, karena pers harus memberikan informasi yang benar dan juga berfungsi menimbulkan optimisme,” tandasnya. (bgn003)21082713