Denpasar, Baliglobalnews
Dalam rangka menyambut HUT ke-101 tahun, RSUD Wangaya Kota Denpasar menggelar webinar “Paradigma Baru Kesehatan Menuju Pariwisata Kembali Bangkit” secara virtual. Acara tersebut dibuka secara resmi Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana, mewakili Walikota IGN Jaya Negara, pada Selasa (4/1).
Sekda Kota Denpasar IB Wiradana mengatakan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara paripurna dengan memberikan pelayanan secara komprehensif dan sedapat mungkin dengan pendekatan holistik. Oleh karena itu, pelayanan kesehatan tidak hanya bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi, tetapi juga harus dengan pendekatan menyeluruh baik biologis, psikologis, sosiologis, kultural maupun spiritual.
Di satu sisi rumah sakit terus dituntut baik langsung maupun tidak langsung untuk memberikan pelayanan yang cepat tepat dan murah, di sisi yang lain pengelolaan rumah sakit yang sudah berbentuk BLUD dituntut untuk bisa mandiri secara finansial khususnya mampu menopang biaya operasionalnya. “Ke depan kita akan terus mendorong kemandirian Rumah Sakit Wangaya yang kita cintai dan kita banggakan. Untuk mencapai tujuan ini maka efisiensi dan efektivitas di semua lini sudah menjadi keharusan,” katanya.
Wiradana mengatakan pandemi Covid-19 sampai saat ini belum berakhir. Itu artinya tantangan rumah sakit akan semakin besar, di samping tantangan menghadapi era globalisasi seperti Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), mobilisasi populasi, global burden of disease serta disrupsi digital. Selain itu Covid-19 telah mengubah banyak hal dalam sekejap, tidak pernah ada dalam sejarah manusia modern, suatu pandemi berlangsung dan menjalar secara cepat seperti Covid-19. Bahkan rumah sakit dipaksa untuk dapat beradaptasi dengan tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi.
Menurut dia, pandemi telah memaksa semua orang untuk bersiasat secara cepat tetapi harus aman secara hukum dan terhindar dari penyebaran pandemi ini. Hal ini tentu bukan hanya tugas Direktur tetapi tugas kita bersama terutama seluruh jajaran rumah sakit termasuk Dewan Pengawas. Sebagai pimpinan rumah sakit, Direktur harus mampu mengambil keputusan dan tindakan yang bersifat extra ordinary namun tetap dalam koridor ketentuan peraturan perundang- undangan, sehingga pada saat kondisi seperti saat ini semua komponen rumah sakit harus berperan aktif dalam mengawal akuntabilitas dan kepatuhan rumah sakit. Agar semuanya dapat berjalan dengan baik dan meminimalkan kesalahan yang terjadi. “Untuk itu kami sangat mendorong untuk diterapkannya pelayanan menggunakan teknologi digitalisasi. Inovasi-inovasi khususnya dalam penerapan teknologi informasi dalam pelayanan harus terus dilakukan agar masalah-masalah klasik seperti antrian yang panjang, administrasi yang lama dan berbelit-belit dapat diatasi dengan sistem informasi manajemen,” katanya.
Menurut Alit Wiradana, penerapan ilmu dan teknologi di semua segi memang harus dilakukan apalagi disaat pandemi saat ini. Tentunya jangan meninggalkan kesantunan kita. Karena tutur kata, sentuhan emosi dan empati akan sangat membantu dalam penyembuhan pasien. Sebagai pelayan masyarakat penting sekali untuk memiliki rasa tulus dan ikhlas dalam melayani sehingga spirit sewaka dharma menjadi budaya bagi kita semua.
Sementara Direktur RSUD Wangaya, AnaK Agung Made Widiasa, mengatakan untuk membangkitkan perekonomian Bali dari pandemi Covid-19 diperlukan dukungan semua pihak. Karena saat ini kasus covid-19 sudah menurun, namun pandemi belum berakhir. “Ini menjadi tantangan bagaimana meyakinkan komponen wisatawan domestik maupun mancanegara bahwa berkunjung ke Bali aman dari segi kesehatan,” katanya.
Menurut dia, semua pihak masih berjuang melawan Covid-19. Untuk tetap berjuang, maka harus memiliki strategi untuk bisa bertahan dan menemukan aktivasi dalam pandemi saat ini maka dari itu RSUD Wangaya menggelar webinar “Paradigma Baru Kesehatan Menuju Pariwisata Kembali Bangkit” dengan menyasar 1.000 peserta dari kalangan dokter spesialis, dokter umum, perawat dan RSUD Kota Denpasar serta perawat dan bidan di seluruh rumah sakit swasta, klinik yang ada di Kota Denpasar, praktisi pariwisata seluruh Bali, praktisi kesehatan seluruh Bali, dan masyarakat umum. Kegiatan ini digelar, karena sebagai rumah sakit pendidikan RSUD Wangaya ikut mengambil berperan dalam meningkatkan kemampuan kompetensi serta bersinergi dengan Pemerintah Kota Denpasar dalam mengatasi dan bagaimana bisa bertahan dalam pandemi saat ini.
Sedangkan untuk materi dalam webinar ini ada tiga yakni pertama peran travel medicine open border di masa pandemi, kedua pentingnya kesehatan individu di era pandemi Covid-19 menuju pariwisata kembali bangkit, dan ketiga sinergi sektor kesehatan dan pelaku pariwisata Bali bangkit. (bgn003)22010403