Pentas Tari Sambut Ratusan Partisipan World Water Forum Ke-10 di DTW Jatiluwih

Tabanan, Baliglobalnews

Ratusan partisipan World Water Forum Ke-10 disambut pentas Tari Rejang Kesari saat tiba di Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, Kabupaten Tabanan, Bali, Pada Sabtu (25/5/2024).

Manajer DTW Jatiluwih I Ketut Purna menyampaikan pentas Tari Rejang Kesari dari warga Desa Jatiluwih. “Tari tersebut dikhususkan kepada Dewi Sri untuk kesuburan dan kemakmuran di sawah,” katanya.

Usai disambut Tarian Rejang Kesari, para partisipan diajak berkeliling melihat areal persawahan hingga sistem pengairan (subak) hingga melihat tata cara menumbuk padi. “Mereka nampak terpesona melihat pemandangan persawahan dan sistem subak yang ada di objek wisata Jatiluwih,” ujarnya.

Dia mengatakan sejumlah partisipan yang berkunjung berpendapat bahwa acara penyambutan dan wisata keliling Jatiluwih ini yang terbaik dari destinasi wisata lainnya yang ada di Pulau Bali. “Para delegasi bilang penyuguhan dan penyambutan delegasi dari awal sampai hari ini di DTW Jatiluwih paling baik. Saya bersyukur mereka berpendapat seperti itu dan saya merasa bangga,” katanya.

Menurut pria yang akrab disapa John itu, perhelatan World Water Forum Ke-10 di Nusa dua, mendongkrak kunjungan wisatawan ke Jatiluwih. Kunjungan wisatawan mencapai 1.200-1.500 orang per hari atau mengalami lonjakan dibandingkan biasanya yang hanya 600-800 orang sehari. “Dibandingkan sebelumnya, peningkatan kunjungan selama kegiatan WWF hampir mencapai 50-90 persen per hari pada Mei,” katanya.

John menyebutkan kunjungan delegasi WWF ke Jatiluwih juga mendongkrak pendapatan pelaku UMKM di sekitar kawasan. Itu tercermin dari transaksi khas Desa Jatiluwih, seperti beras merah, teh dan kerupuk yang menggunakan bahan baku dari beras merah. Semua produk ini cukup diminati oleh delegasi dan wisatawan yang datang ke Jatiluwih.

Sementara Navya, partisipan asal Kanada, mengatakan selain untuk melihat keindahan kawasan hamparan sawah di Jatiluwih, dia beserta rombongan juga datang untuk meninjau dan mempelajari sistem pengairan (subak) dan seni serta budaya yang ada di Pulau Dewata.

“Ini pengalaman yang luar biasa, bisa melihat langsung bagaimana subak dapat mengairi sawah yang begitu luas. Budaya Bali dengan tarian yang menyambut kami saat datang sangat bagus. Gerakan gemulai penari begitu lentur. Ingin rasanya bisa mempelajarinya,” katanya. (bgn020)24052502

partisipanworldwaterforumpentastarisambutratusan
Comments (0)
Add Comment