Denpasar, Baliglobalnews
Bunda PAUD yang juga Bunda Literasi Kota Denpasar, Ny. Jaya Negara, meninjau pelaksanaan dua kegiatan bertema pendidikan, yakni Transisi PAUD-SD yang menyenangkan Kecamatan Denpasar Barat, dan Festival Literasi Kecamatan Denpasar Utara, pada Sabtu (27/1/2024) siang.
Di Kecamatan Denpasar Barat, kegiatan Transisi PAUD-SD sendiri dilaksanakan di Aula SDN 9 Padangsambian dengan menghadirkan para tenaga pendidik PAUD maupun SD Bertajuk “Belajar Bersama”, kegiatan ini sendiri juga diisikan dengan sharing materi dari Psikolog Evi Wirayanti.
Bunda Kecamatan Denpasar Barat, Ny. Nanik Purwanasara, mengatakan kegiatan ini digelar untuk semakin memantapkan pemahaman seputar program transisi PAUD-SD, terutama bagi para tenaga pendidik.
“Kita undang para tenaga pendidik PAUD dan SD di Kecamatan Denbar untuk dapat sharing ilmu dan pengalaman juga. Jadi harapannya, apa yang berkaitan dengan transisi PAUD-SD ini dapat dilaksanakan,” katanya.
Sementara itu, Bunda PAUD yang juga Bunda Literasi Kota Denpasar, Ny. Jaya Negara dalam kesempatan itu, menyampaikan program transisi PAUD-SD yang menyenangkan ini perlu ditunjang pemahaman yang baik dari semua kalangan. Utamanya dalam membangun komunikasi dan sinergitas dari tenaga pendidik, orang tua maupun pemerintah..
“Saya harap para tenaga pendidik maupun Bunda PAUD lainnya dapat mempergunakan kesempatan ini untuk bisa bertanya dan berbagi pengalaman, dalam proses mengajar anak didik. Sehingga tujuan transisi PAUD-SD yang menyenangkan dapat terealisasi dengan baik,” ujarnya.
Usai menyambangi para tenaga pendidik PAUD dan SD di Kecamatan Denbar, Antari Jaya Negara beserta rombongan, bergerak untuk melihat pelaksanaan Festival Literasi yang diadakan di halaman kantor Kecamatan Denpasar Utara.
Di lokasi itu, dia berkesempatan untuk melihat aktifitas literasi yang dilakukan oleh siswa. Seperti Padma Widya, Workshop Eksplorasi Literasi, aneka lomba serta literasi kesehatan.
Pada kesempatan itu pula, Ny. Jaya Negara berharap literasi dapat dikembangkan tak hanya di sekolah, melainkan juga di lingkungan masyarakat dan keluarga.
“Literasi di masa kini tidak hanya berbicara seputar membaca buku saja, namun apa yang bisa dikembangkan dari hasil membaca tersebut. Konsep literasi berbasis inklusi sosial harus terus dilakukan untuk membentuk masyarakat yang unggul,” katanya. (bgn003)24012811