Mangupura, Baliglobalnews
Menjelang Hari Raya Kurban bagi umat muslim yang tahun ini jatuh pada tanggal 31 Juli, Pasar Beringkit masih sepi transaksi jual beli hewan khusunya sapi. I Wayan Mustika, salah satu Direktur Perumda Pasar Mangu Giri Sedana (19/7) mengatakan transaksi dua Minggu menjelang hari raya mengalami penurunan bila dibandingkan dengan situasi yang sama satu tahun lalu. Kuota pengiriman sapi dari tanggal16 Juli 20 sudah habis. Sehingga berpengaruh terhadap jumlah sapi yg masuk ke Pasar Hewan Beringkit.
Salah seorang petugas lapangan pasar Hewan membenarkan saat ini transaksi jual beli masih lesu. Pada masa awal pandemi COVID-19 Maret sampai dengan April, transaksi mengalami penurunan yang sangat drastis baik dari jumlah sapi yang masuk, pedagang, pengunjung sehingga berpengaruh terhadap pendapatan. Bulan Mei sampai dengan sekarang situasi/transaksi sudah mulai meningkat karena permintaan Idul Adha tapi tidak seramai tahun sebelumnya.
Ditanya tentang kriteria hewan yang memenuhi syarat dijadikan hewan kurban, yang lebih tahu dan menangani masalah ini adalah Dinas peternakan provinsi. Pihak Perumda hanya sebagai penyedia jasa.
“ Penerapan protokol kesehatan pada masa New Normal di Pasar Hewan Beringkit sudah sangat ketat. Mulai dari wajib penggunaan masker,pengukuran suhu tubuh,cuci tangan, jaga jarak antara pedagang, pengunjung dan edukasi melalui audio visual setiap 2 jam selama pasaran, “ujar pejabat kelahiran Desa Baha ini.
Untuk pelayanan yang prima, saat ini di di Pasar Hewan Beringkit sudah tersedia dua buah timbangan digital yangg berfungsi dengan baik dengan kapasitas tiga ton dan sudah ditera oleh Badan Meteorologi Kabupaten Badung. Selain itu parkirnya pun telah menerapkan sistem pelayanan digital parkir. (bgn/wid)20072006