Jatiluwih Genjot Pertanian Organik dengan Bantuan Drone Canggih dari Bank Indonesia

Tabanan, Baliglobalnews

Impian menjadikan Jatiluwih sebagai kawasan pertanian organik semakin mendekati kenyataan dengan adanya bantuan drone dari Bank Indonesia (BI). Kepala Pengelola Daerah Tujuan Wisata (DTW) Jatiluwih I Ketut Purna mengungkapkan optimisme ini usai memantau aplikasi drone di persawahan Desa Jatiluwih pada Jumat (17/1/2025).

Purna mengatakan tantangan utama dalam transisi ke pertanian organik adalah biaya dan tenaga yang dibutuhkan petani untuk penyemprotan rutin. “Petani itu hitung-hitungan hariannya sudah tidak masuk, kalah dengan buruh harian. Kalau petani dihadapkan dengan penyemprotan tiap 2 minggu sekali, mereka rugi pupuk, rugi tenaga,” ujarnya.

Untuk mengatasi masalah ini, Purna mencetuskan ide untuk membantu petani dengan melakukan penyemprotan menggunakan drone. Setelah mengajukan proposal ke beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN), akhirnya BI memberikan bantuan drone canggih. “Setelah datang drone ini, optimisme kita untuk menciptakan petani organik Jatiluwih itu benar-benar akan terwujud. Karena drone yang kita punya ini canggih dan dapat diprogram untuk terbang sesuai mapping yang telah ditentukan. Kita tidak perlu sopir yang profesional, kita cuma atur di komputer ke mana arah drone, dia akan kembali dengan sendirinya. Berarti aman banget,” katanya.

Saat ini pihaknya juga akan bekerja sama dengan seorang profesor dari Yogyakarta yang memiliki pupuk organik dengan harapan Jatiluwih bisa 100 persen organik dalam 2-3 tahun ke depan.

Untuk operasional drone, kata dia, pilot drone nantinya akan dipekerjakan sebagai pegawai harian. Dengan luas sawah 230 hektar, penyemprotan menggunakan drone diperkirakan memakan waktu yang efisien, yaitu sekitar 10-12 menit per hektar. Penyemprotan akan dilakukan setiap 2 minggu sekali, dan bantuan ini juga diberikan secara merata kepada seluruh petani, termasuk yang belum menggunakan pupuk organik.

Meskipun terdapat biaya operasional seperti pembelian pupuk, penyewaan dan pengisian baterai drone, Purna optimis bahwa bantuan ini akan sangat bermanfaat bagi petani Jatiluwih dalam mewujudkan pertanian organik.

Sementara instruktur pilot drone dari PT Smart Tech Solution International Putra Mustofa mengatakan bahwa perusahaannya merupakan distributor eksklusif DJI Agriculture di Indonesia. Drone DJI Agras, khususnya tipe T40 yang digunakan di desa Jatiluwih, memiliki spesifikasi yang mumpuni untuk pertanian. “T40 ini secara spesifikasi mampu mengangkut cairan atau liquid itu 40 liter dalam sekali terbang. Untuk flight time atau dia berapa lama terbangnya itu 7,5 menit kira-kira dalam 1 kali terbang,” katanya.

Pihaknya menyebutkan untuk application rate 20 liter per hektar dengan kapasitas 40 liter ini mampu menjangkau 2 hektar dalam sekali terbang. Tapi ini kondisional juga tergantung dari lingkungan dan situasinya.

Pelatihan pilot drone telah berlangsung selama 3 hari dengan 4 peserta dan akan dilanjutkan dengan self training dan monitoring dari PT. Smart Tech Solutions International. Mustofa menjelaskan tiga metode mapping yaitu crosshair, mapping with RC (remote control), dan with aircraft. Metode mapping with RC dinilai paling sederhana dan ekonomis. Setelah mapping, pilot dapat mengatur parameter seperti volume cairan, jalur terbang, dan ukuran droplet (50-500 mikron). (bgn020)25011710

#bankindonesia#jatiluwih