Tabanan, Baliglobalnews
Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, memuji pelaksanaan ngaben massal Maha Warga Bhujangga Waisnawa Griya Delod Setra, Desa Pejaten, Kecamatan Kediri, Tabanan, pada Jumat (21/1).
Kehadiran Bupati didampingi Sekda, Camat Kediri beserta unsur muspika dan juga para OPD terkait sebagai bentuk dukungan terhadap segala bentuk pembangunan di Tabanan, baik sekala maupun niskala.
Bupati Sanjaya menyatakan ngaben massal tersebut sudah menepati kesusastraan agama, karena seluruh persiapannya sudah dirasa baik sekali. “Saya mewakili Pemerintah Tabanan memberikan apresiasi, penghargaan yang setingginya, karena semeton di Griya sudah mengikuti program pemerintah dalam rangka menyukseskan visi dan misi Tabanan,” katanya.
Bupati Sanjaya menyatakan komitmen pemerintah untuk senantiasa berada di tengah-tengah masyarakat dalam pelaksanaan upacara yadnya akan terus dilakukan. Hal tersebut dibuktikan langsung dengan hadirnya jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam memenuhi uleman upacara pitra yadnya ngaben massal tersebut.
Bupati merasa bangga dengan adanya pengabenan massal oleh Maha Warga Bhujangga Waisnawa yang menerapkan semangat gotong-royong dan kebersamaan. Dia menerangkan dalam setiap upacara yang telah diadakan, tandanya masyarakat sudah membantu pembangunan dengan menjalankan program pemerintah, dalam rangka Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, Menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM), tepatnya dalam unsur Atma Kerthi.
“Tujuannya adalah memang kita membayar utang kepada leluhur, sebagai bentuk tanggung jawab kita yang wajib dilaksanakan. Itu sebabnya saya turun di tengah-tengah masyarakat untuk mendukung pelaksanaan atma kerthi ini,” katanya.
Menurut Bupati, dengan biaya urunan Rp 6 juta untuk masing-masing sawa, sangat terjangkau dan memudahkan warga untuk memberikan pengabdian yang terakhir bagi para leluhur. “Artinya, bagaimana kita ngewangun karya ini dengan gotong-royong, serta rasa tulus ikhlas. Maka saya harap untuk semuanya, mari kita mayasa kerthi, betul-betul sabar dan tenang dalam melaksanakan kegiatan upacara, saya yakin ini akan menjadi karya yang utamaning utama,” katanya.
Oleh sebab itu, Sanjaya sangat menyarankan kegiatan keagamaan yang kolektif terus diterapkan di masyarakat. “Tidak hanya pengabenan, juga pernikahan, upacara tiga bulanan, atau potong gigi. Yang penting tiga elemen hadir di tengah-tengah kalangan, yaitu masyarakat yang ngewangun karya, kedua kapuput oleh sang sulinggih baik yang madwi jati atau eka jati dan yang ketiga dihadiri, disaksikan dan diberi doa restu oleh murdaning jagat, maka ini termasuk karya yang satwika, utamaning utama,” tandasnya.
Ketua Panitia, I Gede Putu Adnyana, menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan langsung oleh Bupati Tabanan terhadap setiap kegiatan di masyarakat. Hal tersebut tentunya menambah semangat masyarakat, dalam memajukan pembangunan demi tercapainya Tabanan Era Baru.
Dia menyebutkan rangkaian upacara pitra yadnya yang diselenggarakan bersama ini dilakukan secara bertahap dengan masa pengabenan hingga 42 hari. Sementara puncak acara akan dilakukan pada Sabtu (22/1). Ngaben massal diikuti 88 sawa agung dan 75 ngelungah. (bgn003)22012106