Bangli, Baliglobalnews
Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, me.ghadiri sembahyang bersama puncak karya agung danu kerthi isaka 1945, tawur agung labuh gentuh, meras danu dan gunung, bakti pakelem di segara dan pucak Gunung Batur, mapaselang dan mapadanan di Pura Segara Ulun Danu Batur, Pura Jati, Songan Kintamani, pada Sabtu (14/10/2023), bertepatan dengan hari Tilem Sasih Kapat.
Upacara yang digelar setiap lima tahun ini dihadiri oleh mendampingi Pj. Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, Jro Gede Batur Duuran, Jero Gede Batur Alitan, tokoh puri se-Bali, Staf Khusus Kepresidenan, AAN Ari Dwipayana, Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar, Ketua TP PKK Ny. Sedana Arta, Ketua GOW Ny. Diar, pimpinan OPD di lingkungan Provinsi Bali, Bendesa Agung MDA Provinsi Bali, Ketua PHDI Bali, Forkompinda Bangli, pimpinan OPD Pemkab Bangli, serta undangan lainnya.
Upacara karya agung danu kerthi yang dilaksanakan hingga Jumat 20 Oktober 2023 menggunakan sarana wewalungan kebo yos brana, kebo sebulu, kebo selem dan bawi sebagai bakti pakelem di Danau Batur. Sedangkan di puncak Gunung Batur juga dihaturkan pakelem berupa kebo selem.
Bupati Bangli beserta jajaran juga melaksanakan restocking penebaran ribuan benih ikan dan penuangan cairan eco enzym di perairan Danau Batur sebagai bentuk pelestarian dan menjaga ekosistem Danau Batur, yang sejalan dengan konsep Danu Kerthi.
Bupati Bangli mengatakan karya agung danu kerthi merupakan implementasi dari konsep sad kertih sebagaimana tertuang dalam lontar Dewa Tatwa dan Roga Sanghara Bumi yang bermakna untuk memarisudha bumi menuju tatanan yang harmoni.
Hal ini, kata Bupati, juga sejalan dengan Visi Pembangunan Bali saat ini yaitu “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”. Bali telah mengalami berbagai cobaan dalam tatanan ruang dan waktu. Berbagai peristiwa alam telah terjadi yang mengakibatkan kadurmanggalaning jagat.
“Berkenaan dengan hal tersebut, maka pelaksanaan upacara tawar di beberapa tempat yaitu di danau, gunung, serta yasa-kerti di masing-masing desa adat wajib dilaksanakan. Sebagai upacara suci tawur agung labuh gentuh, meras danu lan gunung, pakelem ring segara danu lan gunung batur (Danu Kertih) patut didukung oleh umat Hindu melalui pelaksanaan yasa-kerti di masing-masing desa adat. Swadarmaning agama dan swadarmaning negara demi treptinya parhyangan, pawongan, dan palemahan. Di damping itu tidak kalah pentingnya mendukung pelaksanaan karya agung ini dengan sikap dan prilaku yang mencerminkan kesucian, keiklasan, serta kesungguhan yang dilandasi rasa bhakti yang tulus.
Bupati menyatakan punya tanggung jawab moral atas suksesnya pelaksanaan karya agung ini. Oleh karena itu, Bupati mengajak seluruh masyarakat Bangli, khususnya warga Desa Adat Batur sebagai penyelenggara kegiatan upacara, agar dalam setiap mengabdikan karma bakti-nya selalu didasarkan atas ketulusan hati. Karena dengan karma bakti yang tulus dapat meningkatkan kualitas yadnya yang diselenggarakan, suatu hal yang patut diingat ketika berkurban (yadnya) yakni tanpa pernah mengikatkan diri dengan kerja (kurma). Sebagaimana diamanatkan di dalam Isa Upanisad yaitu bekerja, bekerja, dan bekerja yang artinya jangan pernah menanyakan apa yang didapat dari kerja (karma), karena hasil (pahala) selalu menyertai kerja (karma) tersebut.
Melalui upacara ini, Bupati berharap sumber air Danau Batur tetap terjaga kelestariannya. “Semoga atas tuntunan dan paswecan Ida Hyang Parama Kawi, Ida Bhatara-bhatari sami, pelaksanaan upacara karya agung ini dapat terselenggara dengan baik dan memberikan berkah kepada seluruh umat,” harapnya. (bgn003)23101413