Tabanan, Baliglobalnews
Rencana pemerintah provinsi untuk memberlakukan moratorium pembangunan akomodasi wisata di Bali Selatan telah menuai pro dan kontra. Salah satu penolakan datang dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tabanan.
Anggota DPRD Tabanan, I Gusti Nyoman Omardani, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh moratorium jika diberlakukan di Tabanan. Dia menyebutkan upaya pembangunan pariwisata dan pendapatan asli daerah akan terhambat.
“Tabanan masih sangat bergantung pada sektor pariwisata untuk meningkatkan pendapatan asli daerah, sehingga pembangunan akomodasi wisata sangat diperlukan guna mengoptimalkan potensi pariwisata yang ada,” katanya pada Rabu (18/9/2024).
Omardani mengatakan bahwa situasi Tabanan berbeda dengan daerah lain seperti Denpasar dan Badung. Tabanan masih dalam tahap pengembangan dan membutuhkan tambahan PAD untuk mendukung berbagai proyek pembangunan. “Kami masih membutuhkan tambahan PAD, terutama dari sektor pariwisata, yang penting untuk mendukung pembangunan daerah,” ujarnya.
Omardani juga menekankan bahwa pengembangan pariwisata Tabanan sudah diakomodasi dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW). “RTRW kami sudah jelas, kawasan selatan Tabanan dirancang untuk pengembangan pariwisata. Jadi, moratorium tidak seharusnya diberlakukan di sini karena kami masih dalam tahap pengembangan,” tegasnya.
Pihaknya juga menyoroti betapa kompleks dan memakan waktu proses penetapan RTRW Tabanan, terutama dalam menentukan kawasan strategis pariwisata di wilayah selatan. Belum lagi, Pemkab Tabanan dan pemerintah pusat harus melalui proses yang panjang mengenai penetapan LSD (lahan sawah yang dilindungi). Hingga akhirnya ada kesepakatan luasan LSD di Tabanan. “Ya sesuaikan saja dengan peraturan perundang-undangan yang sudah ada,” katanya.
Dia menuntut keadilan dalam pembangunan, terutama bagi Tabanan yang berperan sebagai kawasan penyangga. “Sementara dari potensi pendapatan, Tabanan kok tidak diperhatikan ketika sudah membuka potensi dengan membuka kawasan strategis pariwisata,” katanya. (bgn020)24091813