Ari Mahaputra Juara I Mekendang, Pasangan Adi Wiguna – Adi Pranata Juara I Lomba Bapang Barong Kota Denpasar
Denpasar, Baliglobalnews
Komitmen Pemkot Denpasar dalam melastarikan, melindungi dan mengembangkan seni budaya Bali patut diacungi jempol. Hal ini terbukti lewat pelaksanaan lomba Bapang Barong Ket dan Mekendang Tunggal yang berlangsung sukses dengan menetapkan 6 pemenang untuk Lomba Bapang Barong Ket dan 6 pemenang untuk lomba Mekendang Tunggal.
Juara I Lomba Bapang Barong pasangan I Made Adi Wiguna dan Komang Putra Adi Pranata, juara II pasangan I Putu Arya Arsa Wiguna dan I Wayan Gede Bimantara, juara III pasangan I Nyoman Adi Sugita dan I Kadek Mahardika Putra. Juara harapan I pasangan Ida Bagus Eka Harista dan Putu Prama Kesawa Ananda Putra, juara harapan II pasangan I Made Sadha Watugunawan dan I Gede Putra Yadnya, dan juara harapan III I Kadek Satya Sasra Weda dan I Made Agustina Putra.
Untuk juara I Mekendang Tunggal I Made Ari Mahaputra, juara II I Komang Wahyu Nugraha, juara III I Wayan Agus Herry Wahyudi, juara harapan I yakni Dwi Marta Adi Suryantara, juara harapan II I Made Aridanta Wedasmara dan juara harapan III yakni I Nyoman Anom Saputra Jaya. Dimana, seluruh pemenang diberikan piagam dan uang pembinaan.
Usai pelaksanaan lomba, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, Pemerintah Kota Denpasar menggelar Lomba Tari Bapang Barong Ket dan Mekendang Tunggal guna memberikan pembinaan dan pengembangan sekaligus pelestarian sebuah kesenian sakral khususnya tari barong yang ada di Kota Denpasar. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada para generasi muda menujukkan tehniknya serta memanfaatkan olah kreativitas tangan dalam permainan kendang.
Walikota mengharapkan dalam kondisi pandemi Covid-19 anak muda Kota Denpasar tidak berhenti berkreativitas. Lomba ini dapat menjadi program padat karya berbasis seni budaya dan kreativitas. Jaya Negara juga mengapresiasi antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan ini. “Sebagai kota yang heterogen, lomba ini diikuti oleh peserta yang lumayan banyak, nantinya pemenang lomba akan terus dilaksanakan pembinaan untuk disiapkan sebagai Duta Kota Denpasar, kami bangga melihat anak-anak muda tetap berkreatifitas dan tidak kehilangan jati diri,” ujarnya.
Jaya Negara menjelaskan, nantinya para pemenang lomba, utamanya tiga besar terbaik akan diberikan pembinaan lanjutan. Hal ini dalam rangka mempersiapkan seniman muda Kota Denpasar untuk menjadi Duta Kota Denpasar pada gelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) serta kompetisi lainya.
“Bapang Barong ini jika diibaratkan olahraga kita sedang mempersiapkan atlet, dalam bidang seni kami mempersiapkan agar bisa tampil d PKB tahun depan, Juara I, II dan III ini akan kita latih dan bina sehingga dapat optimal nantinya menjadi Duta Kota Denpasar dan event atau kompetisi lainya,” ujarnya.
Pihaknya juga mengajak seluruh peserta yang belum mendapatkan juara agar tidak patah semangat. Hal ini lantaran kegiatan serupa akan digelar secara berkelanjutan untuk memberikan wadah kreatifitas bagi seniman muda Kota Denpasar.
“Yang belum juara jangan patah semangat, harus terus belajar dan berlatih, kedepan masih bisa terus berkompetisi yang utamanya untuk melestarikan seni dan budaya Bali,” ujarnya
Sementara Guru Besar ISI Denpasar, I Wayan Dibia, mengaku gembira dan bahagia lantaran Lomba Bapang Barong dan Mekendang ini mendapat respons besar dan tinggi dari anak muda dan pecinta seni bebarongan di Kota Denpasar. Lewat lomba ini, Kota Denpasar akan memiliki kader-kader penari barong yang andal untuk ditampilkan pada forum bergengsi di masa depan.
“Saya kira ini strategi yang sangat jitu dari Bapak Walikota untuk mempersiapkan bibit-bibit penari dan juru kendang barong, ini potensi yang luar biasa yang perlu dicarikan pembinaan selanjutnya, agar mereka siap, bukan saja untu festival, namun yang lebih penting dapat ngayah di wilayah atau Desa mereka masing-masing,” jelasnya
Dia mengingatkan seluruh seniman muda agar memperhatikan teknik ngunda bayu, sehingga penari tidak tergesa-gesa menjalang akhir pementasan lantaran kehabisan tenaga.
“Jadi ngunda bayu ini penting, dimana pembagian tenaga penting mulai dari gilak depan, condong, gowak macok, ngintip jangkrik dan omang, jika tenaga masih banyak dapat dihabiskan di omang, karena dalam Tari Barong ini ada teknik ngunda bayu, intinya perlu dilatih lagi ke depannya agar lebih optimal,” katanya. (bgn003)21111909