Wawali Jadi Sangging Upacara Metatah Massal di Yayasan Natar Agung LapLap
Denpasar, Bali Global News
Yayasan Natar Agung LapLap, Penatih Dangin Puri, menggelar upacara metatah massal pada Minggu (23/8). Hadir dalam upacara tersebut Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara yang ikut serta sebagai sangging, dan beberapa tokoh masyarakat setempat dan keluarga peserta metatah massal tersebut.

Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, mengatakan mepandes atau metatah ini merupakan upacara manusa yadnya yang memang wajib dilakukan oleh umat Hindu, khususnya orangtua kepada anaknya yang akan menginjak usia remaja atau dewasa. Dalam agama Hindu ritual ini bertujuan untuk mengendalikan enam sifat buruk manusia yang juga dikenal dengan istilah sad ripu (enam musuh yang terdapat dalam diri manusia) yang meliputi kama (nafsu indriya), lobha (loba dan serakah), krodha (kejam dan pemarah), mada (mabuk atau kemabukan), matsarya (dengki dan iri hati), dan moha (kebingungan atau susah menentukan sesuatu).

”Mepandes/metatah massal merupakan wujud bakti kepada Sang Pencipta. Walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19 kita harus tetap beryadnya, sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, begitupun manusia dengan alam lingkungan harus tetap dijaga sebagaimana mestinya tetapi dengan catatan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan agar kita semua terhindar dari bahaya virus Corona,” ujarnya.
Sementara Ketua Panitia Metatah Masal Yayasan Natar Agung LapLap, Wayan Kandra, mengatakan upacara metatah ini merupakan suatu tradisi bagi umat Hindu dan khususnya untuk anak yang sudah menginjak umur remaja atau sudah dewasa. Tujuannya berupaya menghilangkan rasa atau sifat sad ripu untuk anak-anak yang diupacarai, yang merupakan bagian dari Manusa Yadnya. Jumlah peserta keseluruhan yang mengikuti Metatah massal ini sebanyak 50 orang.
Rangkaian upacara sudah dilaksanakan dari awal Juli yang dikerjakan secara gotong royong dan swadaya. “Dengan dilaksanakannya upacara metatah massal ini diharapkan bisa mengurangi beban ekonomi dari masyarakat, serta si anak yang sudah metatah atau menginjak usia remaja mampu menemukan jati diri dan mampu melakukan pengendalian diri sehingga menjadi anak yang suputra sesuai harapan orang tua dan keluarga,” katanya. (bgn/hms)20082325