Tumpek Landep, Polres Bangli Upacarai Senjata Api dan Kendaraan
Bangli, Baliglobalnews
Anggota Polres Bangli beserta staf melaksanakan upacara persembahyangan bersama dalam rangka Hari Tumpek Landep di Pura Giri Brata, Sabtu (17/7). Seluruh kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat maupun senjata api juga ikut diupacarai.
Hari Raya Tumpek Landep jatuh setiap Saniscara (Sabtu) Kliwon Wuku Landep, sehingga secara perhitungan kalender Bali, hari ini dirayakan setiap 210 hari sekali. Kata tumpek berasal dari metu yang artinya bertemu dan mpek yang artinya akhir. Jadi, tumpek merupakan hari pertemuan panca wara dan sapta wara, di mana panca wara diakhiri oleh Kliwon dan sapta wara diakhiri oleh Saniscara (Sabtu). Sedangkan Landep berarti tajam atau runcing, maka dari ini diupacarai juga beberapa pusaka yang memiliki sifat tajam seperti keris.
Landep yang diartikan tajam mempunyai filosofi yang berarti bahwa Tumpek Landep merupakan tonggak penajaman, citta, budhi dan manah (pikiran). Dengan demikian umat selalu berperilaku berdasarkan kejernihan pikiran dengan landasan nilai-nilai agama. Dengan pikiran yang suci, umat mampu memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk.
Tumpek Landep merupakan tonggak untuk mulat sarira (introspeksi diri) untuk memperbaiki karakter agar sesuai dengan ajaran-ajaran agama. Pada rerainan Tumpek Landep hendaknya umat sembahyang di sanggah/merajan serta di pura, memohon wara nugraha kepada Ida Bhatara Sang Hyang Siwa Pasupati agar diberi ketajaman pikiran sehingga dapat menjadi orang yang berguna bagi masyarakat. Pada rerainan tumpek landep juga dilakukan pembersihan dan penyucian pusaka warisan leluhur.
Dewasa ini, senjata lancip itu sudah meluas pengertiannya. Tak hanya keris dan tombak, juga benda-benda hasil cipta karsa manusia yang dapat mempermudah hidup seperti sepeda motor, mobil, mesin, komputer dan sebagainya. Benda-benda itulah yang diupacarai. Akan tetapi ada satu hal yang tidak boleh disalah artikan, dalam konteks itu umat bukanlah menyembah benda-benda teknologi, tetapi umat memohon kepada Ida Sang Hyang Widi dalam manifestasinya sebagai Ida Bhatara Sang Hyang Pasupati yang telah menganugerahkan kekuatan pada benda tersebut sehingga betul-betul mempermudah hidup.

Kegiatan Persembahyangan Tumpek landep dipimpin oleh Sri Begawan Ananda Acarya dan dihadiri oleh Wakapolres Bangli Kompol I Gede Wali,SH, Kabag Ops, Para Kasat Fung, perwira staf dan personil Polres Bangli dengan tetap mentaati protokol kesehatan.
Saat dimintai konfirmasi, Kapolres Bangli, AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan, S.I.K.,M.I.K., mengatakan upacara Tumpek Landep merupakan upacara selamatan terhadap semua jenis alat/sarana prasarana yang tajam atau senjata, serta memohon kehadapan Bhatara Siwa dan Sang Hyang Pasupati agar semua alat/senjata tetap bertuah.
”Pagi ini Personel Polres Bangli melakukan persembahyangan dalam rangka Tumpek Landep dan seluruh kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat serta seluruh senjata api disembahyangi, dan seluruh jajaran polsek juga melakukan persembahyangan Tumpek Landep,” ujar Kapolres.
Menurut mantan Kapolres Mappi itu, sebagai umat bergama melalui persembahyangan ini dirinya juga berharap dapat memperteguh keimanan dan ketakwaan anggota terhadap Tuhan Yang Maha Esa, untuk membangun SDM yang unggul serta berbudi pekerti yang luhur. (bgn/humas)20071802