Media Informasi Masyarakat

Tos Arak Bali, Diplomasi Cerdas Wayan Koster di Hadapan Menko Maritim & Investasi RI

Badung, Baliglobalnews

Tos arak bali menjadi tradisi pada kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster, saat Pulau Dewata ini memasuki tatanan kehidupan bali era baru. Tos arak bali dilakukan Wayan Koster bersama Wakilnya, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, saat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio kunjungan kerja ke Pulau Bali, Kamis (30/7) dalam rangkaian Deklarasi Program Kepariwisataan Dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dan Digitalisasi Pariwisata Berbasis QRIS di Kawasan Pariwisata Terpadu ITDC Nusa Dua.

Bali Global News/ist. Gubernur Wayan Koster bersama Wakilnya, Cok Ace tos arak bali saat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio kunjungan kerja ke Pulau Bali, Kamis (30/7)

Ada dua pesan khusus yang disampaikan Wayan Koster dalam acara Tos Arak Bali yang berlangsung di Peninsula Island The Nusa Dua, ITDC, Badung, Bali itu yakni, pertama Gubernur Bali melakukan diplomasi ekonomi produk lokal Bali, mengingat keberadaan arak bali saat ini sudah mampu dilegalkan dalam Pergub Bali Nomor 1 tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Permentasi dan/atau Destilasi Khas Bali. Secara nasional, Wayan Koster sudah berhasil mengimplemantasikan Program Tri Sakti Bung Karno yang salah satunya menciptakan kemandirian secara ekonomi atau ekonomi berdikari yang akarnya adalah kedaulatan rakyat.

Keberpihakan Gubernur Koster terhadap masyarakat yang berprofesi sebagai petani minuman khas Bali seperti arak, tuak, brem ini dengan tegas secara terkonsep dikampanyekannya di hadapan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, dan dihadapan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio. Karena Wayan Koster meyakini, tujuan dilahirkannya Pergub Bali Nomor 1 tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Permentasi dan/atau Destilasi Khas Bali ini untuk mendukung pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan dengan berbasis budaya sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, dan kesimpulannya Pulau Bali berhasil membangun pondasi ekonomi kerakyatan sekaligus mewujudkan Bali Berdikari dibidang Ekonomi. Lebih dari itu, penggunaan produk arak Bali juga merupakan keseriusan Wayan Koster untuk mengimplementasikan Pergub Bali Nomor 99 tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali.

Astungkara, Pergub Bali Nomor 1 tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Permentasi dan/atau Destilasi Khas Bali dan Pergub Bali Nomor 99 tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali ini bisa mensejahterakan petani dan produsen minuman permentasi dan destilasi khas Bali,” ujarnya.

Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali itu menyatakan ingin dibuatkan koperasi khusus para petani arak. Bila perlu hulu dan hilirnya mereka adalah di koperasi. ”Saya akan kembangkan menjadi industri, karena saya ingin agar arak tradisional Bali ini bisa menjadi sumber ekonomi masyarakat perdesaan di Pulau Dewata,” katanya.

Secara inovasi, mantan Anggota DPR-RI tiga periode itu dengan tekad yang kuat ingin mengembangkan industri arak bali yang dipadukan dengan kemasan dan label BARAK untuk kebutuhan wisatawan dan ekspor.

Pesan khusus kedua yang disampaikan Gubernur ialah arak bali mampu menjadi obat Covid-19. Di tengah gencarnya bangsa Indonesia, termasuk Bali, menghadapi sekaligus menekan kasus Positif Covid-19, secara langsung Bali berhasil menemukan formula jitu untuk menyembuhkan orang tanpa gejala yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Mereka yang mengalami tanpa gejala (OTG) yang terkonfirmasi positif Covid-19 menggunakan terapi arak bali di sejumlah tempat karantina yang dikelola Pemprov Bali. ”Terapi arak ini ternyata efektif sekali. Mereka yang baru positif, ternyata dua hari dilakukan treatment arak, tercatat pada hari ketiga mereka negatif dan sembuh,” ujarnya Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng itu yang setiap pagi rutin minum kopi khas Bali dicampur arak satu sendok makan.

Atas keberhasilan itu, Gubernur berharap produksi arak bali berhasil menembus pasar nasional dan internasional. Selain terbukti untuk menyembuhkan Covid-19, arak bali juga memiliki peran untuk membangkitkan sektor ekonomi perdesaan, yang secara tidak langsung, hal ini merupakan implementasi dari tugas yang diberikan Presiden RI, Joko Widodo saat Gubernur Koster menghadiri undangan ke Istana Bogor yang menegaskan agar aktivitas perekonomian dimulai dan bisa menggerakkan kehidupan masyarakat. (bgn/humas)20073106

Leave A Reply

Your email address will not be published.