Media Informasi Masyarakat

Sekda Dewa Indra Tinjau SMAN 7 Denpasar

Denpasar, Baliglobalnews

Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jaya Wibawa, meninjau SMAN 7 Denpasar, Jalan Kamboja Nomor 7, Dangin Puri Kangin, Rabu (5/8).

Selain untuk memantau proses belajar-mengajar yang saat ini masih dilaksanakan secara daring, kunjungan Sekda dimaksudkan untuk mengecek ketersediaan sarana dan prasarana sekolah guna mengantisipasi bila saatnya nanti proses belajar mengajar secara tatap muka mulai diijinkan. Kunjungan ini juga merupakan tindaklanjut dari proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2020/2021 dimana sejumlah sekolah harus menerima siswa baru yang melebihi kapasitas rombongan belajar (rombel) yang dimiliki sehingga berimbas pada ketersediaan sarana prasarana belajar-mengajar.

Bali Global News/ist. Sekda Bali, Dewa Made Indra, meninjau SMAN 7 Denpasar Rabu (5/7).

Kedatangan Dewa Indra dan Kadisdikpora Ngurah Boy disambut Kepala Sekolah SMAN 7 Denpasar, Dra. Cokorda Istri Mirah Kusuma Widiawati, M.Sos., yang didampingi Wakil Kepala Sekolah dan beberapa guru. Secara umum, Cok Istri Mirah memberi gambaran bahwa sekolah yang dikelolanya saat ini memiliki 36 ruang kelas. Dibandingkan dengan tahun ajaran sebelumnya yang hanya menerima 12 kelas anak didik baru, pada tahun ajaran ini SMAN 7 Denpasar harus menerima 15 kelas. Saat ini proses belajar-mengajar memang belum terkendala ruangan karena masih dilakukan secara online.

Dia juga harus memutar otak untuk menambah setidaknya dua lagi ruang kelas baru guna mengantisipasi bila suatu saat pemerintah mengijinkan proses pembelajaran melalui tatap muka. Untuk kebutuhan tersebut, pihaknya berencana menggunakan ruang aula untuk nantinya dimanfaatkan sebagai ruang kelas baru. ”Kami membutuhkan dua ruang kelas lagi, rencananya ruang aula itu akan kami sekat,” katanya sembari mohon petunjuk terkait pendanaan.

Cok Istri Mirah juga menyampaikan penggunaan dana BOS yang antara lain dimanfaatkan untuk mensubsidi pembelian pulsa bagi guru dan anak didik karena harus belajar secara online. Pihaknya memutuskan untuk menunda pembelian buku dan mengalihkan untuk kebutuhan yang mendukung kelancaran proses belajar-mengajar di tengah pandemi Covid-19. (bgn/hms)20080519

Leave A Reply

Your email address will not be published.