Produksi Kain Tenun Artha Dharma Makin Eksis, BI Bali Minta Pertahankan Kualitas
Singaraja, Baliglobalnews
Produksi dan pemasaran kain tenun dari pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Artha Dharma, di Desa Sinabun, Kabupaten Buleleng kini makin eksis hingga ke luar Bali seperti Ibu Kota Jakarta. Hal itu tidak terlepas dari pendampingan dan bantuan empat alat tenun bukan mesin kepada para UMKM dari Bank Indonesia Provinsi Bali.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Rizki Ernadi Wimanda, mengharapkan agar para perajin tetap menjaga kualitas produk yang dihasilkan dan ditingkatkan.
“Yang terpenting lagi, kualitas dan kuantitas produk harus konsisten. Agar hasilnya banyak diminati konsumen. Misalnya, ada permintaan pasar yang banyak dapat dipenuhi dengan cepat. Namun, tidak mengurangi kualitas,” ucap Rizki.Jumat (8/10),
Menurut Rizki, dalam mewujudkan produk yang berkualitas ini, Bank Indonesia Provinsi Bali juga melakukan pelatihan, di antaranya bagaimana cara mengolah limbah dan bagaimana memasarkan produknya lewat e-comers atau on boarding.
“Harapannya tidak memasarkan secara offline, tetap juga merambah dunia maya untuk pemasarannya,” katanya.
Selain itu, kata dia, dukungan BI kepada UMKM Artha Dharma yang telah dilakukan dengan mengikutsertakan dalam pameran kreatif Indonesia, guna memperkenalkan produk ini. Seperti pameran Bali Jagadhita, sehingga produk kain tenun dari Desa Sinabung, Kabupaten Buleleng ini lebih dikenal ke luar negeri, yang nantinya berpengaruh pada peningkatan penjualan produk.
Untuk pendampingan UMKM tenun yang telah dilakukan BI Bali, tercatat jumlahnya sudah mencapai 36 UMKM binaan dan mitra, yang tersebar di seluruh wilayah Bali.
“Kami berharap, para UMKM binaan BI Bali ini terus menonjolkan ciri khasnya yang berbeda dari produk UMKM lainnya,” ucapnya.
Kemudian desain produknya harus beda dan unik, sehingga bisa menjadi nilai jual. Sehingga harapan kami UMKM binaan dan Mitra ini, naik kelas. Kalau bisa setelah UMKM digital, naik kelas menjadi UMKM ekspor dan terus berkembang.
Di lain pihak, I Ketut Rajin selaku owner UMKM Artha Dharma menuturkan, awal berdirinya UMKM miliknya ini, karena prihatin dengan budaya menenun yang kian pudar. Sehingga, dirinya mendirikan pusat pelatihan dan pengembangan menenun, agar ada generasi berikutnya dan budaya menenun ini tetap lestari.
“Peminat kain tenun ini lebih banyak permintaan dari Kabupaten Buleleng dan pasar luar Bali, yang dibantu Diaspora dan butik dari Jakarta, maupun kedutaan luar negeri,” ucapnya..
Rajin melihat dunia fashion yang terus berkembang pesat. Karena itu, pihaknya terus menciptakan desain terkini, sehingga hingga saat ini masih diminati konsumen luar Bali.(bgn008)21100901