Media Informasi Masyarakat

Pilkada 2024, Nama Bakal Calon Bupati Badung Bermunculan


Mangupura, Baliglobalnews

Pilkada (pemilihan kepala daerah) serentak tahun 2024 masih tiga tahun lagi. Namun bagi kalangan politisi, tiga tahun itu sudekat (istilah saudara kita dari Timor yang maksudnya sudah dekat). Padahal, bupati hasil pilkada 2020 baru saja rasanya dilantik. Belum berlalu dua bulan, tepatnya pada Jumat (26/2).

Akan tetapi, gerak-gerik para pelaku politik mulai tergelitik untuk menjuruskan taktik. Hal itu terpantau di Kabupaten Badung. Siapa bakal calon pengganti Giri Prasta dan pasangannya Ketut Suiasa, sudah mulai menggeliat.

Hal itu bisa dimaklumi. Pasalnya, masa jabatan kepala daerah yang dilantik pada tahun 2021 hanya tiga tahun, yakni tahun 2024. Masa tiga tahun cukup pendek bagi mereka yang ingin menduduki kursi bupati dan wakil bupati.

Beberapa nama pun sudah bermunculan. Yang terendus baru dari kalangan partai politik besar, yakni PDI Perjuangan dan Partai Golkar. Ada pula dari eksekutif.

Dari PDI Perjuangan, ada Putu Parwata, I Gusti Anom Gumanti, Nyoman Satria, Putu Alit Yandinata, Nyoman Laka, Ketut Suiasa yang hijrah dari Partai Golkar. Dari Partai Golkar muncul sang Ketua DPD, Wayan Suyasa. Sedangkan dari kalangan eksekutif di gumi keris itu, rupanya nama Sekda Wayan Adi Arnawa dengan relawan Adibraya-nya belum tenggelam. Yang cukup mengagetkan munculnya nama I Made Sutama, yang kini menjabat Kepala Bapenda.

Mereka sesungguhnya tidak asing bagi masyarakat Badung.  Putu Parwata kini masih aktif menjabat Ketua DPRD Badung. Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Badung itu sudah intens turun menghadiri kegiatan masyarakat. Parwata melalui jabatannya sebagai Ketua DPRD juga sudah gencar menggelontorkan bantuan kepada kelompok masyarakat di Badung. Dalam suatu kesempatan dia dengan tegas menyatakan akan maju untuk merebut hati suara rakyat Badung di tahun 2024.

Tampaknya Parwata sudah siap tempur. Itu terlihat dari pemberitaan media massa yang menyebutkan Parwata cocok sebagai pemimpin Badung ke depan berpasangan dengan Wayan Suyasa, sang Wakil Ketua I DPRD Badung dari Fraksi Partai Golkar. Bahkan ”paket” tersebut sudah ”merakyat” di gedung wakil rakyat Badung, dengan singkatan PAS alias Parwata-Suyasa.

I Gusti Anom Gumanti, anggota DPRD Badung dari Kuta yang menjabat Ketua Fraksi PDI Perjuangan sekaligus Ketua Komisi I. Low profile, tetapi mantap dalam bertugas. Baru saja dia sukses memikul tugas yang dibebankan induk partainya, yakni menjadi Ketua Tim Pemenangan GiriAsa, dimana kemenangan GiriAsa mencapai 94,64 persen.

I Nyoman Satria, sangat merakyat. Anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan itu meraih suara dua puluh satu ribu lebih, setara tiga kursi di Badung, pada pileg 2019 lalu. Dewan yang sangat vokal itu saat ini dipercaya sebagai Ketua Bapemperda. Aktivitasnya, baik selaku anggota dewan maupun pribadi yang berada di tengah masyarakat, sangat banyak terekam di media massa.

Ketut Suiasa belum akambuhan menjabat sebagai Wakil Bupati. Suiasa mulai masuk ”kandang banteng” pada pilkada tahun 2015, langsung berpaket dengan Nyoman Giri Prasta sebagai calon wakil bupati. Hal itu membuat banyak kader iri padanya. Pasalnya, mereka ingin yang merasa mendarah daging di kandang banteng tidak seberuntung Suiasa. Ada pula yang kecewa karena ingin yang tampil adalah kader-kader. Sementara Ketut Suiasa ketika itu masih berbau pohon beringin. Dia masuk kandang banteng berpaket dengan Giri Prasta dengan menanggung risiko dipecat dari Golkar. Walaupun pada akhirnya DPP Partai Golkar merekomendasikan untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan.

Putu Alit Yandinata juga kader PDI Perjuangan, namanya juga mengorbit dalam percaturan calon Bupati Badung. Ketua Komisi II DPRD Badung dari Abiansemal itu dinilai berpotensi.

Kader banteng yang tak kalah populer dari Badung Utara, yakni Nyoman Laka. Kader militan dari Desa Sobangan itu terbukti mampu lima kali lolos menduduki kursi dewan mewakili konstituennya. Sekali menjabat sebagai Ketua Komisi E DPRD Badung, dan empat kali menduduki kursi DPRD Bali, termasuk sekali sebagai pengganti antarwaktu.

Anggota Komisi IV DPRD Bali itu dikenal sangat dekat dengan masyarakat, karena rajin turun menyama-braya. Bahkan tokoh masyarakat seperti perbekel dan bendesa adat juga sangat dekat dengannya.

Dari kalangan birokrasi, rupanya nama Adi Arnawa belum redup. Kekuatan komunitas Adi Braya masih menjadi magnet Sekda Badung itu untuk tampil. Yang cukup mengagetkan adalah muncul birokrat I Made Sutama. Kepala Bapenda Badung itu juga disebut-sebut bisa tampil sebagai calon bupati. Pasalnya, dia sudah malang-melintang di dunia birokrasi. Jabatannya sebagai Kepala Bapenda dan Pasedahan Agung tentu membuat mantan Kasatpol PP Badung itu makin dekat dengan masyarakat.

Semuanya itu nantinya berpulang pada rekomendasi yang akan diturunkan induk partai. Walaupun di tingkat kader akar rumput sudah fit adanya bakal paket calon, kalau induk partai berkehendak lain, semua itu akan sia-sia. Bahkan tak jarang menimbulkan perpecahan. Hal itu sudah sering terjadi di dunia partai politik, sekalipun waktu tinggal sedetik. (bgn003)21042011

Comments
Loading...