Pendapatan Menurun, Perumda Tirta Mangutama Tetap Kedepankan Fungsi Sosial
Badung, Baliglobalnews
Pandemi Covid-19 bukan hanya berdampak pada masalah kesehatan, tetapi juga menghantam perekonomian. Perumda Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung juga pendapatannya tidak mencapai target, sehingga merebak badan usaha milik Pemkab Badung itu rugi Rp 13,8 miliar pada tahun 2020 lalu.
Terhadap adanya informasi tersebut, Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Mangutama, Ketut Golak, menampiknya. ”Bukannya rugi, karena tidak ada uang yang keluar dari kita (Perumda-net). Hanya pendapatan kita yang menurun, tidak mencapai target, karena adanya pandemi Covid-19,” kata Golak ketika dihubungi Senin (1/2).
Golak menyebutkan dalam mengelola badan usaha milik Pemkab Badung itu, pihaknya tidak hanya mencari untung, tetapi juga tetap mengedepankan fungsi sosial sesuai dengan visi misi pemerintah. ”Selain keuntungan berupa finansial, fungsi sosial ini juga benefit yang dinikmati secara langsung oleh masyarakat,” katanya.
Golak merinci pada masa pandemi Covid-19, Perumda Tirta Mangutama menggratiskan air minum kepada masyarakat senilai Rp 6,8 miliar. Untuk refocusing Rp 200 juta, membayar pajak Rp 2,5 miliar. Di satu sisi pihaknya mampu menekan kebocoran hingga senilai Rp 10 miliar. ”Selama pandemi, subsidi silang yang kita dapatkan dari hotel, niaga dan pelabuhan tidak ada, karena banyak yang tutup. Kalau dikatakan rugi, memang pendapatan tidak tercapai,” katanya.
Mantan Dirut PD Pasar Badung itu menyebutkan target pendapatan Rp 197 miliar, tercapai Rp 180 miliar (91,50%), Sementara beban perbaikan dan sistem yang ditarget Rp 17 miliar membengkak menjadi Rp 24 miliar, beban air baku dari Rp 4 miliar menjadi Rp 7 miliar, beban pajak dari Rp 6 miliar menjadi Rp 7 miliar, beban penyisihan atau penghapusan dari Rp 2 miliar menjadi Rp 3 miliar. Jadi, kata dia, pendapatan yang tidak tercapai Rp 16,68 miliar atau 8,45%.
Sebelum pandemi, Golak menyebutkan pendapatan PDAM mencapai Rp 20 miliar, akan tetapi pada masa pandemi pendapatan menurun menjadi Rp 13 miliar.
Golak menegaskan dengan fungsi sosial itu, keuntungan Perumda tetap maksimal. ”Sebagian berupa benefit yang dinikmati langsung oleh masyarakat, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan air minumnya,” katanya.
Dia menegaskan fungsi sosial Perumda Air Minum adalah mengejawantahkan visi misi pimpinan dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati untuk mendukung kesejahteraan masyarakat, terutama dari sisi pemenuhan air minum masyarakat.
Untuk itu, kata dia, tarif yang dibebankan kepada pelanggan niaga, industri dan pelabuhan, disubsidi silang untuk membantu tarif pelanggan rumah tangga. ”Dengan begitu, tarif yang dibebankan kepada pelanggan rumah tangga jauh lebih rendah daripada tarif yang sesungguhnya,” katanya.
Perumda Air Minum Tirta Mangutama saat ini jumlah pelanggannya hampir 75.000. Dari jumlah itu, hanya 11.000 yang berasal dari kalangan niaga, industri dan pelabuhan. ”Dari 11.000 pelanggan niaga ini menyumbang 45 persen pendapatan Perumda Air Minum Tirta Mangutama Badung,” katanya.
Karena misi sosial ini, sebagian besar biaya jaringan ini ditanggung oleh Perumda dengan menggunakan dana penyertaan modal dari pemerintah atau berasal dari keuntungan Perumda sebelumnya. ”Dengan kebijakan ini, beban penyambungan baru oleh pelanggan pun akhirnya bisa terjangkau,” tegasnya lagi. (bgn003)21020132