Media Informasi Masyarakat

Pemkot Denpasar Gelar Upacara Jana Kerthi Peringati Tumpek Krulut sebagai Rahina Tresna Asih

Denpasar, Baliglobalnews

Pemkot Denpasar menggelar upacara Jana Kerthi dalam rangka memeringati Tumpek Krulut sebagai rahina tresna asih atau hari kasih sayang di Pura Agung Jagatnatha Denpasar, Sabtu (18/2/2023).

Upacara yang merupakan tindak lanjut SE Gubernur Bali serta sebagai wujud srada bakti umat dihadiri Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, dan Sekda IB Alit Wiradana serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar. Hadir pula perwakilan Forkimda Kota Denpasar, Ketua MDA AA Ketut Sudiana dan Ketua PHDI I Made Arka.

Sebagai hari suci yang juga merupakan piodalan tetangguran atau gambelan, rangkaian upacara diawali dengan tari Rejang Renteng. Berbagai jenis gambelan Bali turut dimainkan. Diiringi suara kidung, satu per satu suara gambelan, mulai dari gong kebyar, gambelan semara pegulingan, gender wayang, selonding dan gembelan gong beri baris cina silih berganti disuarakan. Dalam kesempatan tersebut turut dipentaskan tari topeng wali. Seluruh rangkaian diakhiri dengan sembahyang bersama yang dipuput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa Putra Keniten, Griya Tegal Sari Denpasar.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, mengatakan peringatan Hari Tumpek Krulut kali ini dilaksanakan dengan upacara Jana Kerthi. Upacara ini sebagai pelaksanaan tata-titi kehidupan masyarakat Bali berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal sad kerthi dalam Bali Era Baru serta wujud srada dan bakti umat kepada Sang Hyang Widi Wasa. Namun sebelumnya, Pemkot Denpasar secara rutin telah melaksanakan pitenget Tumpek Krulut dengan sajian beragam pementasan tetabuhan.

Lebih lanjut dijelaskan, secara filosofis makna perayaan Tumpek Krulut adalah menstanakan Dewa Keindahan dalam diri manusia. Sehingga manusia senantiasa diberikan kesenangan dan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan. Keindahan/Lango banyak terdapat dalam karya seni, seperti gamelan atau musik.

“Sebagaimana tersurat dalam Lontar Prakempa dan Aji Gurnita, hari yang baik atau Dewasa Ayu untuk mengupacarai sarwa tetangguran atau gamelan adalah Rahina Tumpek Krulut. Pada Rahina Tumpek Krulut kita memuja Dewa Iswara atau Kawiswara sebagai Dewa Keindahan, memohon waranugraha agar umat  terus menerus diberi kesenangan dan kebahagiaan sekala-niskala, dalam konsep satyam, siwam, sundaram,” jelasnya

Dikatakanya, perayaan Rahina Tumpek Krulut merupakan pemuliaan manusia sekaligus penghormatan terhadap kebudayaan, sebagai pencapaian budhi dan daya cipta manusia. Oleh karena itu, bertepatan dengan Rahina Tumpek Krulut diperingati sebagai Rahina Tresna Asih yang bermakna kasih sayang, berarti pula Penyucian dan Pemuliaan Manusia, sebagaimana ajaran kearifan lokal Jana Kerthi.

“Mari Kita rawat warisan ini dengan niat mulia, komitmen kuat, dan sungguh-sungguh agar menjadi laku hidup bagi Krama Bali sebagai Penanda Peradaban Bali Era Baru dalam mengarungi arus deras dinamika kehidupan lokal, nasional, dan global,” ujarnya

Jaya Negara berharap perayaan Rahina Tumpek Krulut patut disyukuri sebagai anugerah Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan kebahagiaan dan kesenangan niskala dan sekala kepada manusia.

“Mari Kita syukuri anugerah kebahagiaan dan kesenangan dengan selalu mengedepankan kebersamaan, saling asah asih asuh, salunglung sabayantaka. Dengan spirit vasudhaiva kutumbakam dalam menjaga keharmonisan antara alam, manusia, dan kebudayaan Bali yang meliputi tradisi, seni, budaya, hingga kearifan lokal secara sekala dan niskala, sehingga mampu menjadi pondasi dalam mewujudkan tujuan pembangunan di Kota Denpasar,” ujarnya. (bgn003)23020804

Leave A Reply

Your email address will not be published.