Ny Putri Koster: Berikan Ruang untuk Perempuan sehingga Kesetaraan Gender Terwujud
Denpasar, Baliglobalnews
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster, tak henti-hentinya menggaungkan wacana kesetaraan gender bagi kaum perempuan.Seperti halnya dalam webinar yang diselenggarakan oleh Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Bali, dengan tema ‘Memaknai Hari Ibu di Dalam Mencegah Kekerasan dan Praktik P2GP’ dari kediaman Gubernur Bali, Jayasabha, Sabtu (26/12).
Ny. Koster menekankan pentingnya peranan perempuan dalam lini kehidupan, sehingga peran dan fungsi perempuan harus selalu diperhatikan. “Berikanlah ruang di manapun itu, baik rumah tangga, tempat kerja dan masyarakat untuk perempuan menunjukkan eksistensinya, sehingga cita-cita kesetaraan gender bisa terwujud,” ujarnya.
Pendamping orang nomor satu di Bali itu menyatakan peranan perempuan sejak dulu sudah berjalan seiringan dengan peran laki-laki dan saling melengkapi. “Hal itu bisa dilihat dalam kehidupan berumah tangga, masyarakat dan terutama di Bali dalam kehidupan beradat serta beragama,” ujarnya.
Dia menyebutkan peranan seorang perempuan, terutama ibu, tidak bisa dilepaskan begitu saja. Meskipun sudah berjalan dengan baik, apresiasi terhadap perempuan terutama ibu sangatlah penting.Ny. Koster menilwi webinar kali ini yang tujuannya juga mengapresiasi para perempuan terutama ibu, dirasa sangat bermanfaat.
Apalagi webinar kali ini mengangkat tema yang sangat penting yaitu tentang praktik ‘Pemotongan dan Perlukaan pada Genital Perempuan’ (P2GP). “Terus terang sebagai Ketua TP PKK saya baru mendengar tentang praktik ini, dan setelah saya pelajari ini sangat berbahaya bagi kesehatan perempuan, sehingga perlu dicegah,” katanya.
Selain itu, kata dia, praktik tersebut juga tidak sesuai dengan upaya semua pihak dalam melindungi hak-hak para perempuan. Untuk itu, dia mengajak para peserta webinar untuk benar-benar menyimak paparan para narasumber.
“Saya ingatkan untuk menyimak dengan baik webinar kali ini kemudian berperan aktif mensosialisasikan tentang bahaya sunat perempuan kepada masyarakat,” ujarnya seraya menambahkan, sosialisasi bisa dilakukan melalui media sosial ataupun di lingkungan masing-masing.
Hal itu dikarenakan dia menilai perlindungan hak dan upaya kesetaraan gender tidak hanya bisa dilakukan oleh golongan tertentu, juga memerlukan peran aktif semua pihak agar cita-cita dalam mensejahterakan perempuan bisa terwujud.
Sementara Ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia Prov. Bali, Luh Putu Sukarini, mengatakan webinar kali ini adalah serangkaian dalam menyambut Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember yang lalu. Selain itu, webinar ini juga merupakan dedikasi para bidan seluruh Bali kepada para ibu dan perempuan atas dedikasi selama ini.
Mengenai P2GP, Sukarini tidak menampik jika praktik ini masih marak terjadi karena menyangkut tentang kewajiban adat di daerah tertentu. Dia mengatakan jika praktik tersebut tidak memberikan faedah apapun terhadap perempuan, bahkan secara medis bisa membahayakan kesehatan reproduksi perempuan.
Sehingga melalui webinar kali ini, dia berharap masyarakat akan semakin terbuka pikirannya sehingga tidak perlu melakukan praktik seperti itu, bahkan jika perlu menghapus praktik yang merugikan hak perempuan tersebut.
Webinar kali ini menghadirkan pembicara dari bidang kesehatan dan perlindungan perempuan dan anak, seperti dari Dinas Kesehatan Prov Bali, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, tokoh agama hingga dokter.(bgn003)20122608