Denpasar, Baliglobalnews
Mahasiswa Universitas Udayana (Unud) meraih medali perunggu dalam ajang National University Debating Competition (NUDC) 2023, yang diselenggarakan Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).
Penghargaan kepada para juara diserahkan oleh Rektor Untirta dalam kegiatan Closing Ceremony NUDC 2023 pada Minggu (11/6/2023) malam. Dengan perolehan ini, maka Tim Unud akan melanjutkan ke tingkat World University Debating Championship 2023 di Vietnam.
Saat ini Tim Universitas Udayana yang terdiri dari Farrel Yano Tonapa dan Joshua Amadeo Enzo Rivaldo Karouw yang didampingi Pembimbing Ni Luh Putu Krisnawati berhasil meraih 2nd Runner Up (Juara 3) Kategori Open NUDC. NUDC merupakan Kegiatan debat antar Perguruan Tinggi berskala nasional dimana kegiatan ini sudah berlangsung sejak tahun 2008 dan setiap tahunnya menghasilkan delegasi Indonesia untuk World Universities Debating Championship (WUDC). Seleksi tingkat nasional dilaksanakan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Kota Serang, Provinsi Banten.
Kepala Pusat Prestasi Nasional Kemendikbudristek, Hendarman, menyampaikan NUDC 2023 ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia sebagai bagian dari pelaksanaan peran di bidang pengembangan prestasi dan manajemen talenta.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan daya saing mahasiswa dan lulusan Perguruan Tinggi melalui media debat ilmiah. Peserta kegiatan ini berjumlah 112 Tim dengan total 336 orang peserta terdiri dari mahasiswa dan dosen dari 112 Perguruan Tinggi se Indonesia. Para pemenang akan dibina lebih lanjut untuk mewakili Indonesia di ajang Internasional.
Rektor Untirta, H. Fatah Sulaiman, mengaku sangat bangga terhadap kemampuan peserta debat yang sangat mengesankan. Dia optimis terhadap para peserta NUDC 2023 baik kepada para pemenang maupun para finalis akan membawa Indonesia maju. Secara pribadi dan mewakili institusi pihaknya juga menyampaikan terimakasih kepada semua peserta NUDC 2023.
Sementara Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Nizam, mengatakan debat antarpeserta sangat seru. Dia merasa bangga melihat anak muda sebagai intelektual muda yang kritis dan solutif, membangun argumentasi dengan jernih dan logis di dasarkan pada kemampuan analisa yang cepat terhadap data dan fenomena, menggali fakta dan opini, serta membedah informasi dan di susun dalam pilihan kalimat diksi yang tepat.
Debat, kata dia, adalah salah satu kompetensi penting bagi setiap warga negara, dikarenakan memerlukan kemampuan dan wawasan yang luas dan bernalar kritis. Kemampuan untuk berargumentasi dilakukan secara sportif, santun dan tanpa emosi sehingga dapat menyajikan argumen yang meyakinkan, analisa bukti, dan mengembangkan kemampuan kritis. Paling penting adalah bagaimana menumbuhkan budaya dialog terbuka dan perbedaan pendapat dan saling menghormati.
“Kami mengharapkan adik adik mahasiswa terbiasa dalam perbedaan pendapat dan terbiasa berargumentasi dengan debat yang sehat. Mari dorong budaya berpikir kritis, bernalar kritis, mendengarkan secara mendalam, dan saling menghargai satu dengan yang lain,” ujarnya.
Berita ini juga dapat diakses melalui http://www.unud.ac.id. (bgn008)23061506