Komisi III DPRD Badung Studi Banding ke Manggarai
Mangupura, Baliglobalnews
Komisi III DPRD Badung studi banding ke Kabupaten Manggarai Barat, Senin (21/9). Rombongan yang dipimpin Ketua Komisi III DPRD Badung, I Putu Alit Yandinata, diterima oleh Sekda Kabupaten Manggarai Barat, Ismail Surdi, beserta perangkat daerah terkait.
Alit Yandinata mengatakan tujuan kunjungan kerja tersebut untuk memperoleh masukan tentang tugas -tugas dan permasalahan yang menjadi ruang lingkupnya sebagai anggota DPRD tentang pelayanan dan penanganan pandemi Covid-19 melalui kebijakan pembebasan atau stimulus dari Perusahaan daerah dan studi komparasi terkait upaya mempertahankan PAD di tengah pandemi Covid-19.
Kaban BPKD Manggarai Barat, Salvador Pintu, mengatakan sejak merebaknya pendemi Covid-19, mulai Maret sampai Juli Kabupaten Manggarai tidak memungut pajak. ”Pariwisata sangat lesu. Begitu pula dengan potensi retribusi yang sebenarnya cukup tinggi, tapi tidak kami pungut karena situasi pendemi Covid-19,” katanya.
Dia menyatakan target pendapatan turun drastis dan hanya menunggu keadaan sampai Desember nanti, apakah membaik atau bahkan semakin terjun bebas. Stimulus belum dapat diberikan karena terkendala pendapatan.
Sementara Kadis Perindagkop Fransiskus Sinaur, mengatakan beruntung DPRD Kabupaten Badung berkenan datang ke manggarai, sehingga secara tidak langsung bisa menimba ilmu tanpa mengeluarkan biaya. Walaupun situasi perekonomian sedang merosot, khususnya untuk perusahaan daerah seperti PD Pasar, belum memberikan stimulus kepada masyarakat.
Sedangkan Sekda Manggarai Barat, mengatakan pandemi Covid-19 sangat berpengaruh pada roda perekonomian. ”Pariwisata kami mengandalkan wisata alam berupa jajaran pulau dengan pantainya sang masih asri dan indah. Selain itu ada juga tempat wisata alam untuk melihat binatang komodo yang merupakan hewan prasejarah yang tersisa dan hanya ada di Kab. Manggarai Barat. Belum lengkap berkunjung ke Kab. Manggarai barat kalau belum lihat komodo,” tandasnya.
Anggota Komisi III DPRD Badung, I Nyoman Satria, menilai
Kabupaten Manggarai Barat cukup bagus PAD-nya, karena merupakan salah satu tujuan wisata yang paling diminati. ”Dapat kami informasikan, untuk di Kabupaten Badung ada MoU untuk membagikan PAD-nya ke seluruh kabupaten di Bali. Target pendapatan kami pada tahun 2020 sebesar lima triliun lebih. Tapi karena ada nona cantik yang sedang mewabah tentu menggangu target pada kami nantinya. Kami punya program tanggungan dari lahir hidup dan mati,” katanya.
Sekda Mangggarai merasa senang dapat berdiskusi dengan Komisi III DPRD Badung. ”Sebenarnya kami yang seharusnya studi banding ke Kabupaten Badung, karena bila dibandingkan antara kedua kabupaten, kami tidak ada apa-apanya,” katanya.(bgn122)20092823