Media Informasi Masyarakat

Kelompok Dasa Wisma Jadi Tonggak Suksesnya Pembangunan SDM

Denpasar, Baliglobalnews

Kelompok Dasa Wisma memiliki tugas utama melakukan penyuluhan, penggerakan dan mencatat kondisi keluarga yang ada dalam kelompoknya, seperti adanya ibu hamil, ibu menyusui, jumlah balita, anggota keluarga yang sakit, jumlah orang yang buta huruf dan sebagainya. Oleh sebab itu, peran aktif kelompok dasa wisma menjadi tonggak bagi suksesnya pembangunan SDM (sumber daya manusia) yang ada di wilayahnya masing masing.

Hal itu disampaikan Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, saat didaulat menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan ”Review Program Bangga Kencana BKKBN Provinsi Bali 2020”, yang diselenggarakan secara virtual di Jaya Sabha Denpasar, Rabu (9/9).

Ny. Koster mengatakan bahwa Tim Penggerak PKK berperan sebagai motivator, fasilitator, perencanaan, pelaksana, pengendali dan  penggerak pembinaan teknis kepada keluarga dan masyarakat dilaksanakan atas kerja sama dengan dinas/ instansi pemerintah terkait, LSM/LSOM, serta para ahli terkait, sehingga salah satu strategi Tim Penggerak PKK dalam menjangkau keluarga dilaksanakan melalui kelompok Dasa Wisma, adalah mereka yang terdiri dari 10-20 kepala keluarga yang rumahnya berdekatan, yang dipimpin oleh Ketua Kelompok Dasa Wisma.

Melalui program Bangga Kencana BKKBN Provinsi Bali 2020, da mengharapkan semakin bergeliatnya sosialisasi terhadap pencegahan penularan sekaligus memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Agus Proklamasi, pada kesempatan itu juga menegaskan untuk mewujudkan pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) pihaknya mengajak seluruh instansi terkait terutama BKKBN se-Bali untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang meningkatkan kesadaran masyarakat umum dan banyak pihak untuk menjaga standarisasi kebutuhan pokok mulai dari konsumsi makanan yang bergizi dan kebersihan lingkungan yang bertujuan untuk melahirkan anak-anak yang sehat dan tidak stunting.

Secara umum, kondisi Covid-19 membuat pelaksanaan program mengalami hambatan, namun hal ini diharapkan tidak menjadi kendala bagi pemerintah dan instansi terkait dalam melaksanakan sosialisasi dan edukasi untuk pertumbuhan keluarga yang sehat dan berkualitas. (bgn122)20090925

Comments
Loading...