Kampanye di Desa Abuan, Paslon No. 2, Sadia Bisa, Ditodong Bidan Desa
Bangli, Baliglobalnews
Kampanye pasangan calon (paslon) Sadia Bisa di Desa Abuan dan Desa Bonyoh, dihadiri hanya oleh perwakilan peduluan desa adat, prajuru adat, LPM, BPD, perwakilan masing-masing dadia, perwakilan kelompok tani, Minggu (11/10). Pasalnya, sesuai aturan protokol kesehatan, peserta yang hadir maksimal 50 orang.
Setelah Pasangan Calon, Sang Nyoman Sedana Artha – I Wayan Diar (Sadia) menyampaikan visi dan misi dengan 9 program pembangunan, dilanjutkan dengan dialog yang berlangsung hangat, komunikatif dan kritis, terutama menyangkut kesehatan, infrastruktur, pertanian, penguatan dan bantuan kepada desa adat.
Seorang prajuru di Desa Abuan menyoroti di Desa Abuan sudah lima tahun tidak ada bidan desa. Padahal, dari masa jabatan perbekel sebelumnya sudah sering diusulkan untuk pengisian bidan di desa tersebut. Selain bidan desa, jalan kabupaten sampai sekarang masih rusak. Padahal sudah sering diukur, bahkan sudah pernah dianggarkan di APBD Kabupaten untuk perbaikan jalan tersebut, tetapi dibatalkan.
Perwakilan dari petani berharap program pembangunan pasar induk sebagai tempat para petani menjual hasil-hasil pertaniannya, agar cepat diwujudkan kalau Paslon SADIA mendapat kepercayaan dari masyarakat Bangli. Calon Bupati Sang Nyoman Sedana Arta merespons usulan dari masyarakat tersebut, bahwa masalah kesehatan yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat adalah menjadi kewajiban prioritas yang harus dilaksanakan oleh Bupati dan tidak boleh ditunda-tunda, apalagi sampai lima tahun.
Untuk jalan kabupaten, calon Bupati mengatakan pembangunan insfrastruktur terutama jalan juga menjadi kebutuhan masyarakat untuk mempermudah dalam menjalankan roda perekonomian terutama hasil hasil pertanian. Apabila anggaran di Kabupaten Bangli kurang, Sedana Arta siap untuk mengakses dana dari APBD Provinsi Bali dan juga ”Anggaran yang bersumber dari APBN. Apabila kami terpilih dan tidak menjalankan komitmen tersebut, tolong diingatkan dan cari kami ke Bangli untuk dikritik dan diingatkan,” katanya
Simakrama di Desa Bonyoh, dengan peserta dari perwakilan peduluan, prajuru adat, BPD, LPM, perwakilan dadia, juga berlangsung dialog yang sangat hangat dan penuh harapan untuk Bangli lebih baik. Seorang peserta milenial menyoroti tentang pembangunan sektor pariwisata di Kabupaten Bangli yang belum maksimal, padahal masih banyak destinasi yang bisa dikembangkan dan optimalisasi destinasi yang sudah berjalan sampai saat ini. Pemuda tersebut sangat berharap apabila pasangan Sadia terpilih untuk serius mengurus sektor Pariwisata agar PAD Kabupaten Bangli dapat ditingkatkan dan yang lebih penting adalah membuka peluang kerja bagi pemuda pemuda yang ada di Bangli.
Paslon SADIA sangat senang mendengar seorang milenial dengan pemikiran sangat maju untuk Bangli yang lebih baik. Sang Nyoman Sedana Arta dengan jiwa bisnis yang dimiliki, sangat setuju untuk membangun secara optimal, investasi pariwisata tanpa merusak alam dan kesucian akan dibuka, dan optimalisasi kawasan wisata Kintamani akan dipercepat, disamping untuk mengembalikan Kintamani yang sudah terkenal dari dahulu, juga untuk menyerap tenaga kerja dari masyarakat Bangli sebanyak-banyaknya. Juga mengangkat potensi desa wisata sebagai pendukung pertumbuhan sektor pariwisata Bangli yang terintegrasi.
Dalam kampanye di kedua desa tersebut, prajuru adat berharap agar pasangan SADIA komitmen untuk mengembalikan dana duka, karena sangat dirasakan oleh masyarakat. Hibah untuk menjalankan upakara dan upacara adat juga sangat diharapkan seperti upacara ngenteg linggih, ngusaba, ngaben massal, dan lain sebagainya. (bgn122)20101123