Media Informasi Masyarakat

IGA Agung Sintha Satwika Raih Gelar Doktor Prodi Linguistik FIB Unud

Denpasar, Baliglobalnews

Program Studi Linguistik Program Doktor, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana, menyelenggarakan Promosi Doktor dengan promovenda I Gusti Ayu Agung Sintha Satwika di ruang Dr. Ir. Soekarno, Gedung Poerbatjaraka, FIB Unud, Selasa (9/8) lalu secara hybrid.

Promovenda adalah dosen Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar. Ujian terbuka dipimpin oleh Dekan FIB Unud, Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum. serta didampingi oleh Promotor, Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A. serta Kopromotor I, Prof. Dr. I Nengah Sudipa, M.A., dan Kopromotor II, Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A.

Dalam ujian terbuka, I Gusti Ayu Agung Sintha Satwika berhasil mempertahankan disertasi dengan judul “Kesantunan Berbahasa Pemandu Acara dan Para Narasumber dalam Acara Kick Andy”.

Setelah melalui tahapan ujian terbuka, I Gusti Ayu Agung Sintha Satwika dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan dan merupakan Doktor ke-171 di FIB Unud dan Doktor ke-211 di Program Studi Linguistik Program Doktor.

Tim penguji terdiri atas Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A., Prof. Dr. I Nengah Sudipa, M.A., Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A., Prof. Dr. I Ketut Darma Laksana, M.Hum., Prof. Drs. I Dewa Komang Tantra, M.Sc., Ph.D., Dr. Ni Ketut Widya Purnawati, S.S., M.Hum., Dr. Ni Ketut Widhiarcani Matradewi, S.S., M.Hum., dan Drs. I Nyoman Udayana, M.Litt., Ph.D.

“Pada acara Kick Andy periode 2019, terdapat dua jenis struktur percakapan, yaitu bentuk dasar dan bentuk perluasan. Strategi kesantunan umum yang digunakan dapat dibedakan menjadi kesantunan-neg dan kesantunan-pos,” kata I Gusti Ayu Agung Sintha Satwika.

Dia menjelaskan kesantunan-neg terdiri atas maksim kearifan, maksim kerendahan hati, maksim kewajiban O terhadap S, sedangkan, pada kesantunan-pos meliputi maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kewajiban S terhadap O, maksim kesepakatan, dan maksim kesimpatian. Jika dilihat dari strategi kesantunan alternatif yang digunakan, penelitian ini menemukan adanya penggunaan bahasa yang akrab dan kasual, serta adanya penggunaan banter.

Dalam disertasinya, I Gusti Ayu Agung Sintha Satwika menemukan bahwa dalam mewawancarai narasumber, pemandu acara menggunakan tuturan berbentuk imperatif. Pada maksim kearifan, indikator kesantunan salah satunya adalah dengan penggunaan tuturan tidak langsung. Namun, penggunaan tuturan imperatif pada konteks talk show tidaklah mencerminkan ketidaksantunan, karena pemandu acara memiliki wewenang untuk mengatur jalannya acara atau wawancara, maupun giliran berbicara.

Penerapan maksim kerendahan hati ditunjukkan oleh bahasa tubuh tertentu, yaitu narasumber menundukkan pandangan, saat mendengar pemandu acara menyebutkan bahwa narasumber memiliki banyak penghargaan di bidang matematika. Bahasa tubuh ini dilakukan untuk menghindari kesan untuk menonjolkan diri.

Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A., selaku promotor menyampaikan hasil penelitian promovenda memiliki signifikansi, pengaruh dan dampak positif dalam dunia pengajaran dan pembelajaran bahasa utamanya untuk tenaga pendidik.

Berita ini juga dapat diakses melalui http://www.unud.ac.id. (bgn008)22081218

Comments
Loading...