Media Informasi Masyarakat

Evaluasi Penetapan Kabupaten Kota Kreatif Indonesia, Jaya Negara Paparkan Program Pariwisata Budaya Bersinergi dengan Ekonomi Kreatif

Denpasar, Baliglobalnews

Kota Denpasar yang masuk dalam penetapan Kabupaten Kota (KaTa) Kreatif Indonesia kembali mendapat program Evaluasi Penetapan KaTa Kreatif Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Jumat (19/11).

Evaluasi dilaksanakan secara daring  yang diikuti 10 KaTa Kreatif Indonesia. Dari Provinsi Bali masuk Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar.

Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, memaparkan program Pariwisata Budaya Sinergi Ekonomi Kreatif. “Denpasar tidak memiliki sumber daya alam untuk dieksplorasi. Karena itu, kami memaksimalkan pembangunan sumber daya manusia sesuai visi dan misi Denpasar Kota Kreatif Berbasis Budaya menuju Denpasar Maju,” ujarnya.

Jaya Negara juga menyampaikan Denpasar telah membentuk Badan Kreatif dari tahun 2016 melalui riset dan pengembangannya. Selanjutnya melaksanakan penyusunan rantai ekosistem yakni, Kreasi, Produksi, Distribusi, Konsumsi, Konservasi dan Kesinambungan. “Di bidang kreasi, kami mengupayakan ketersediaan ruang kreatif, sarana pengembangan sumber daya manusia, serta fasilitasi pengembangan bisnis, kapasitas, dan keahlian. Di bidang produksi, kami membangun infrastruktur, sarana, dan prasarana produksi. Untuk distribusi dan konsumsi, kami membangun rantai distribusi untuk apresiasi, pemasaran, dan komersialisasi, sehingga kami menjaga keberlangsungan dan kesinambungannya melalui program terpadu dan jangka panjang,” ujarnya.

Dalam ranah kreasi, kata dia, Pemkot Denpasar telah mendirikan beberapa fasilitas, antara lain Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) yang merupakan pusat kreativitas yang memiliki fasilitas ruang pamer, bioskop, radio, ruang diskusi, panggung teater, dan beberapa area terbuka tempat anak muda berkreasi (extreme park, mural space dan youth park). Kreatif hub ini sudah dua kali menyelenggarakan kegiatan besar secara Hybrid. Pada tahun 2020 Denpasar Festival (Denfest)  ke-13 dengan  melibatkan 1500 kreator dan berkolaborasi dengan 10 sister city diantaranya Australia, Inggris, Jepang, Amerika, RRT, Italia, Swiss, Hungaria, Vietnam, dan Zimbabwe. “Tag line kami adalah kreativitas tidak boleh padam, maka di tahun 2021 ini kami menyelenggarakan D’youthfest dan Denfest ke-14,” katanya.

Sementara dalam ranah produksi, aktivitas Gedung DNA sebagai pusat pengembangan ekosistem kreatif melaksanakan beberapa program seperti BKraf Academy pelatihan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat. Dalam pelatihan tersebut terdapat pendampingan dalam berproduksi yakni BKraf Coaching Clinic adalah konsultasi di bidang bisnis kreatif.

“Dalam kaitan distribusi kami juga menginkubasi dan mendorong yakni start up Baliola untuk membangun marketplace berbasis blockchain berupa aset NFT pada karya seni sehingga menjadi aset digital yang dapat di ekspor ke seluruh penjuru dunia. Saat pandemi merebak pada tahun 2020 kami mendorong untuk bersama menggerakkan ekonomi masyarakat, kami meresponsnya dengan membuat market place D’Market id. Dengan menampung produk UMKM di Kota Denpasar. “Kami bersyukur dalam 3 bulan perputaran ekonomi di situ terjadi transaksi sebesar  Rp. 3,38 Milyar dan sekitar 24 ribu transaksi,” ujarnya.

Walikota didampingi Kadis Pariwisata MA Dezire Mulyani, Kepala Bappeda I Putu Wisnu Wijaya Kusuma, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif I Wayan Hendaryana dan Ketua Harian Bekraf Kota Denpasar, I Putu Yuliarta. (bgn003)21111908

Comments
Loading...