Empat Mahasiswa Unud Sambangi SMPN Hindu 2 Payangan, Gelar Festival Kampus Mengajar

Denpasar, Baliglobalnews
Empat mahasiswa Universitas Udayana menyambangi SMPN Hindu 2 Payangan, beberapa waktu lalu, guna menggelar Festival Kampus Mengajar angkatan keenam. Keempat mahasiswa tersebut yakni Ni Wayan Diah Okta Wardani, Ni Kadek Della, Ni Kadek Astanggi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Ni Kadek Dewik Rikayani dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
“Festival Kampus Mengajar 6 Payangan merupakan salah satu program kerja dari Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 6 di SMPN Hindu 2 Payangan yang digelar saat waktu jeda UTS yang bertujuan untuk menggali minat dan bakat siswa dengan perlombaan di bidang akademik dan bidang non akademik,” ucap Ni Wayan Diah Okta Wardani.
Dia menjelaskan kegiatan itu juga diisi perlombaan kekeluargaan untuk meningkatkan rasa kekeluargaan siswa di lingkungan sekolah sekaligus merefresh kembali otak dan pikiran siswa setelah melaksanakan pembelajaran selama 3 bulan penuh. Program kerja ini berkolaborasi bersama seluruh warga sekolah dan terdiri dari tiga rangkaian acara.
Pada hari pertama dilaksanakan lomba-lomba yang bersifat resmi yaitu lomba cerdas cermat, lomba membaca cepat, lomba dharma gita, dan lomba mesatua. Selain itu terdapat lomba kebersihan kelas dan kebun serta lomba kebersihan toilet. Hari kedua, diselenggarakan lomba yang bersifat kekeluargaan yaitu lomba estafet karet, lomba balon bergoyang, lomba makan kerupuk, dan lomba menangkap ayam untuk siswa.
“Adapun lomba yang bersifat kekeluargaan untuk guru yaitu lomba kursi duduk, lomba ngulat tipat, dan lomba balon bergoyang. Seluruh rangkaian acara di hari pertama dan kedua dilaksanakan di sekolah, sedangkan pada hari ketiga merupakan pengumuman pemenang lomba-lomba serta jalan santai yang dilaksanakan di Taman Kreasi Alam Baru,” katanya.
Kampus Mengajar merupakan bagian dari program MBKM yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus selama satu semester yang bertujuan untuk melatih kemampuan menyelesaikan permasalahan yang kompleks dengan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran, pengembangan strategi, dan model pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
Fokus program mahasiswa kampus mengajar yaitu dalam program literasi, numerasi, adaptasi teknologi, pengelolaan dan pemanfaatan buku bacaan bermutu dan perpustakaan, pengelolaan dan pemanfaatan pojok baca, pelestarian lingkungan atau mitigasi perubahan iklim, pengembangan karakter siswa, dan kegiatan di luar kelas.
Selaras dengan fokus program mahasiswa, rangkaian perlombaan resmi dari Festival Kampus Mengajar 6 Payangan juga melibatkan kemampuan literasi serta numerasi siswa yaitu lomba cerdas cermat yang bertujuan untuk menguji dan meningkatkan kemampuan pengetahuan sekaligus kemampuan literasi dan numerasi, berpikir cepat, dan kreativitas siswa dikarenakan soal-soal pada lomba ini merupakan soal literasi dan numerasi yang disesuaikan dengan mata pelajaran setiap jenjang.
Selain itu, adapun lomba membaca cepat yang bertujuan untuk menguji daya ingat siswa dalam memahami serta mengingat informasi atau isi sebuah bacaan secara cepat dengan waktu yang relatif singkat yang sekaligus menguji dan meningkatkan kemampuan literasi siswa.
Selanjutnya diadakannya lomba dharma gita dan mesatua yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa kecintaan terhadap budaya dan warisan leluhur yang kebanyakan generasi muda enggan untuk menggeluti bidang tersebut yang sekaligus bertujuan untuk menggali minat serta bakat siswa yang sesuai juga dengan visi misi sekolah Hindu.
“Seluruh perlombaan resmi tersebut diadakan di ruangan kelas sekolah dengan juri-juri yang berasal dari kalangan guru pada hari pertama Festival KM 6 Payangan yang mengambil tema Brain Day yang dibuka langsung secara resmi oleh Kepala Sekolah SMPN Hindu 2 Payangan,” katanya.
Guna meningkatkan kesadaran siswa dalam membersihkan serta menjaga lingkungan sekolah dan ruang kelas menjadi urgensi dari diadakannya perlombaan kebersihan kelas dan kebun, sehingga melalui perlombaan ini siswa lebih terdorong dan termotivasi untuk merawat kelas dan lingkungannya tetap asri dan bersih yang akan menjadikan kebiasaan yang baik ke depannya.
Begitupun dengan lomba kebersihan toilet, yang mana awalnya siswa enggan membersihkan toilet yang memiliki bau menyengat serta toilet yang kotor. Setelah diadakannya lomba ini, siswa menjadi mau rutin merawat toiletnya tetap bersih dengan motivasi agar toilet yang dimiliki kelasnya dapat memperoleh kemenangan.
“Adapun dampak positif dari kedua perlombaan ini yaitu ruang kelas menjadi indah, tertata dengan baik, bersih, dekorasi kelas yang memperindah suasana kelas, kebun yang dimiliki siswa tertata dengan baik, siswa tidak lagi membuang sampah sembarangan untuk menjaga kebersihan, kebun siswa menjadi indah dengan beberapa variasi tanaman, toilet tidak lagi berbau menyengat, kebersihan toilet terjaga, dan kelengkapan perlengkapan di toilet. Menumbuhkan budaya baru disekolah memanglah sulit, tetapi Mahasiswa Kampus Mengajar mengemas Festival ini sebagai ajang dalam meningkatkan kesadaran siswa dalam kebersihan sekaligus memberi siswa kegiatan positif selama jeda,” ucapnya.
Sebelumnya, siswa diberikan waktu kurang lebih satu minggu untuk merawat kelas, kebun, dan toiletnya. Keterbatasan waktu yang dimiliki tidak menjadikan hambatan untuk siswa melakukan yang terbaik dan antusias yang luar biasa dirasakan mahasiswa melihat kerja keras, usaha, niat, serta kerjasama siswa dalam merawat kelas, kebun, dan toiletnya yang selama ini jarang dilakukan siswa.
Hari Kedua Festival sesuai dengan tema yakni “Fun Day” merupakan hari diadakannya lomba-lomba kekeluargaan yang dilaksanakan di depan halaman sekolah. Siswa sangat antusias dan bersemangat mengikuti perlombaan yang ada, begitupun dengan guru serta pegawai sekolah.
Berita ini juga dapat diakses melalui http://www.unud.ac.id. (bgn008)23111402