Dua Bersaudara Yatim-Piatu Akhiri Hidup dengan Melompat di Jembatan Tukad Bangkung, Badung
Badung, Baliglobalnews
Dua bersaudara kakak-adik yatim-piatu, Ketut Sutama (23) dan I Putu Yasa (5) mengakhiri hidupnya dengan cara melompat di Jembatan Tukad Bangkung, Banjar Plaga, Belok/Sidan, Kec. Petang, Badung, pada Minggu (26/5/2024) pukul 16.45 Wita.
Informasi yang dihimpun menyebutkan Ketut Sutama, belum bekerja, beralamat Banjar Dinas Rendetin, Kelurahan/Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng bersama adiknya, I Putu Yasa, ditemukan di dasar jurang/sungai yang sulit dijangkau dalam posisi berpelukan.
Menurut Kasi Humas Polres Badung, Aiptu Putu Sukarma, kronologi kejadian
berawal dari informasi dari masyarakat ke Polsek Petang bahwa ada satu orang laki-laki bersama dengan anak kecil melompat ke Sungai Ayung/Tukad Bangkung.
Setelah menerima informasi anggota Polsek Petang mengarah ke lokasi (TKP) dan menemukan satu sepeda motor Supra. Setelah dicek di dalam jok terdapat 1 buah KTP, 1 HP, 1 SIM C, 1 STNK, dan sepasang sandal.
Selanjutnya anggota Polsek Petang memintai keterangan ke warga/pedagang di sekitar jembatan dan tidak ada yang melihat kejadian tersebut. Selanjutnya dua personel didampingi warga berinisiatif menyusuri dengan berjalan kaki, mengingat areal terjal yang tidak bisa diakses dengan menggunakan kendaraan. Sampai di dasar sungai kurang lebih jarak 30 meter, ada sebatang pohon yang patah. Kedua polisi mengecek tempat tersebut dan ditemukan satu orang dewasa dan satu orang masih anak-anak dalam keadaan meninggal dunia.
“Selanjutnya korban dievakuasi bersama Kepolisian, tim dari BPBD, serta masyarakat untuk dibawa ke Puskesmas Petang II menggunakan ambulans milik puskesmas,” katanya.
Dokter di Puskesmas Petang II, Gede Upadana Putra Diatmika dan Gayus Erlino menyatakan korban telah meninggal dunia. ‘Hasil pemeriksaan awal, bibir kedua korban mengeluarkan darah dan tulang tangan kanan dari korban dua patah. Dan dugaan sementara korban meninggal dunia karena benturan keras di kepala. Selanjutnya guna dilakukan autopsi kedua korban di bawa ke Rumah Sakit Prof. IGNG Ngoerah, Sanglah,Denpasar.
Sukarma menyebutkan pihak keluarga diwakili paman korban, I Made Sumagata, (54) menerima atas kejadian tersebut. Dia mengatakan tidak ada permasalahan keluarga serta pihak keluarga membuat surat pernyataan. “Paman korban juga menjelaskan bahwa korban tidak memiliki kedua orangtua karena meninggal dunia dan korban selalu merindukan kedua orangtuanya. (bgn003)24052706