Di Denpasar, 2 Pasien Covid-19 Meninggal, Sembuh 48 Orang dan Positif Bertambah 29 Orang
Denpasar, Baliglobalnews
Perkembangan kasus Covid-19 di Kota Denpasar kembali menunjukan tren yang fluktuatif. Pada Kamis (8/10) pasien sembuh melonjak drastis mencapai 48 orang, positif 29 orang yang tersebar di 17 wilayah desa/kelurahan. Pun demikian kembali 2 orang pasien dinyatakan meninggal dunia.

”Kami tetap mengajak seluruh masyarakat selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan mengingat kasus Covid-19 masih terjadi penularan kembali,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, Kamis (8/10).

Dewa Rai merinci 17 desa/kelurahan yang mencatatkan penambahan kasus positif yakni Kelurahan Pedungan dan Kelurahan Peguyangan 4 kasus positif baru. Disusul Desa Padangsambian Kelod 3 orang. Desa Kesiman Kertalangu, Desa Sumerta Kauh, Desa Ubung Kaja dan Desa Dangin Puri Kangin 2 orang. Sementara itu 10 desa/kelurahan mencatatkan penambahan masing-masing sebanyak 1 orang. Sedangkan, sebanyak 26 desa/kelurahan tidak mencatatkan penambahan kasus positif baru.

Untuk pasien meninggal dunia, kata dia, pasien pertama diketahui perempuan usia 40 di Kelurahan Pemecutan, dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Oktober 2020 dan meninggal dunia pada 6 Oktober 2020 dengan riwayat penyakit komorbid diabetes militus dan hipertensi. Pasien kedua diketahui berdomisili di wilayah Desa Padangsambian Kaja, yakni seorang laki-laki usia 48 tahun, meninggal pada 3 Oktober 2020 dengan riwayat penyakit atau komorbid gagal ginjal dan hipertensi.
Dengan demikian, secara kumulatif perkembangan kasus Covid-19 di Kota Denpasar menunjukkan angka sebagai berikut, yakni kasus positif tercatat 2.688 kasus, jumlah pasien sembuh di Kota Denpasar mencapai 2.388 orang (88,84 persen), meninggal dunia 60 orang (2,23 persen), dan yang masih dalam perawatan 240 orang (8,93 )
”Mari bersama sama lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan sekitar rumah, mengingat dua klaster yakni klaster keluarga dan perjalanan dalam daerah masih mendominasi, hal ini mengingat arus mobilitas di Denpasar sangat tinggi, disamping juga ada klaster upacara keagamaan dan klaster perkantoran,” ujarnya.
Terkait upaya menekan angka kematian akibat Covid-19, Dewa Rai mengatakan bahwa GTPP mengimbau kepada masyarakat yang memiliki penyakit bawaan atau yang berada pada usia rentan untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Melihat perkembangan kasus ini Dewa Rai kembali mengingatkan agar semua pihak ikut berpartisipasi untuk mencegah penularan covid 19 tidak semakin meluas. ”Hindari kerumunan, selalu gunakan masker dan sesering mungkin mencuci tangan setelah melakukan aktivitas,” katanya. (bgn122)20100831