Bupati Bangli Buka Kembali Kawasan Wisata Tukad Cepung
Bangli, Baliglobalnews
Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, membuka kembali kawasan Tukad Cepung, Desa Tembuku, Bangli, pada Sabtu (18/9). Pembukaan dalam upaya pemulihan ekonomi masyarakat dari keterpurukan setelah hampir dua tahun ditutup untuk umum akibat pandemi Covid-19. Perbekel Desa Tembuku, I Ketut Mudiarsa, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Bupati Bangli yang telah membuka kembali kawasan wisata Tukad Cepung. Pihaknya berharap dengan dibukanya kembali kawasan wisata ini bisa secara perlahan memulihkan perekonomian masyarakat.
Dia menyebutkan semenjak beroperasinya wisata Tukad Cepung telah banyak memberi kontribusi kepada desa, baik peningkatan pendapatan asli desa maupun menyerap tenaga kerja desa setempat sehingga masyarakat tidak lagi harus keluar desa untuk mencari pekerjaan.Kendala, kata dia, tentu ada mengingat lokasi yang masih sulit dijangkau karena luas jalan yang belum mampu dilewati bus besar, sehingga hal itu berpengaruh terhadap keinginan wisatawan yang datang lebih memilih kawasan lain.”Harapan ke depan kondisi tersebut dapat dicarikan solusi mengingat jalur menuju kawasan Tukad Cepung infrastrukturnya masih dibiayai secara swadaya oleh desa setempat,” katanya.
Sementara Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, menyampaikan rasa bangga kepada pengelola kawasan wisata Tukad Cepung. Dari sekian banyaknya objek wisata air terjun yang ada di Bali, khususnya di Kabupaten Bangli, ternyata Tukad Cepung adalah salah satu objek yang paling diminati oleh wisatawan, khususnya yang menyukai wisata air terjun. Hal itu bisa dilihat dari searching Google ketika memasukkan kata air terjun, Tukad Cepung berada di urutan teratas.Dia menilai hal itu sangatlah luar biasa potensi ini harus dikelola secara maksimal. “Mungkin karena terkendala pandemi sehingga harus tutup sementara. Akan tetapi mulai hari ini kita buka lagi dan kita akan terus viralkan sehingga semakin banyak wisatawan yang menyukai air terjun bisa berkunjung ke Tukad Cepung.
Tentu hal ini harus dilakukan dengan ketentuan dan Prokes yang ketat,” katanya.Terkait dengan kendala yang dihadapi, pihaknya akan terus berupaya bagaimana masalah tersebut bisa teratasi untuk percepatan pemulihan ekonomi masyarakat. Meski tidak harus hotmix ataupun apabila memungkinkan untuk diperlebar, akan diupayakan sementara dirabat beton. “Yang penting dari sisi kekuatan masih bisa untuk dilalui oleh kendaraan yang mengangkut wisatawan grup,” katanya. (bgn003)21091103