Media Informasi Masyarakat

Bupati Badung: Sektor Pertanian Jadi Penyelamat Perekonomian Masyarakat

Badung, Baliglobalnews

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana,  mengatakan sektor pertanian telah terbukti mampu menghadapi berbagai cobaan, mulai dari krisis ekonomi, peristiwa bom Bali I dan II, bencana Gunung Agung termasuk pandemi Covid-19.

Hal itu diungkapkan Wijana ketika membacakan sambutan Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta, pada acara penilaian Penyuluh Pertanian Teladan, Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan), Petani dan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Berprestasi oleh Tim Penilai Provinsi Bali di Kantor BPP Mengwi, Desa Sobangan, Kecamatan Mengwi, pada Selasa (21/6).

“Sektor pertanian menjadi penyelamat bagi perekonomian masyarakat kita. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang kembali menekuni bidang pertanian serta berjualan berbagai produk-produk pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Kami berterima kasih kepada para petani, dengan hasil kerja kerasnya sehingga mampu menyediakan berbagai kebutuhan pangan utama masyarakat. Selain itu, sektor pertanian telah mampu menyerap tenaga kerja yang terkena PHK akibat pandemi Covid-19,” katanya.

Wijana menyebutkan BPP, Gapoktan, Penyuluh Pertanian, Petani merupakan institusi yang sangat penting dalam strategi pembangunan sektor pertanian, sehingga pertanian perlu diperkuat oleh pemerintah. Penyuluh, kata dia, berperan menyampaikan berbagai kebijakan maupun teknologi baru di bidang pertanian kepada para petani.

“Pemerintah Kabupaten Badung memiliki komitmen untuk mendukung pelaksanaan kegiatan BPP melalui pengalokasian anggaran untuk pengelolaan BPP, agar dapat berfungsi sebagai tempat berkumpulnya para penyuluh pertanian, pusat perbelanjaan sekaligus percontohan pertanian bagi masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu, kami menyambut baik pelaksanaan lomba BPP, Gapoktan, Penyuluh dan Petani Teladan. Melalui evaluasi seperti ini, akan mampu memupuk motivasi para peserta lomba, agar terus meningkatkan tertib administrasi, pengetahuan dan wawasan, juga mampu menjalankan peran dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya,” katanya.

Sementara Koordinator Penyuluh Pertanian Ahli Utama, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Made Oka Parwata, menjelaskan penilaian bertujuan lebih kepada evaluasi dan verifikasi yang rutin dilakukan dalam konteks bagaimana supaya jajaran pertanian di daerah, khususnya yang lapangan masih ada yang merasa diperhatikan.

Untuk itu, Parwata mengharapkan semua pihak untuk terus meningkatkan loyalitas, dedikasi kinerja dalam membangun pertanian. Bali, kata dia, tidak dapat lepas dari sektor pertanian, karena pariwisata di Bali berbasis pariwisata budaya di samping keindahan alamnya.

“Pertanian itu banyak sekali memiliki tradisi budaya dengan keberadaan subak di Bali yang bisa dijual sebagai daya tarik wisata, sehingga keberadaan pertanian harus tetap dijaga,” katanya.

Acara tersebut juga dihadiri perwakilan Polsek Mengwi, perwakilan Camat Mengwi, Ketua Majelis Subak Badung I Made Suka, Pekaseh Subak Uma Dalem Desa Sembung I Nyoman Mustika, Pekaseh Babakan Desa Sobangan I Nyoman Ngestawayasa, beserta para peserta lomba pertanian. (bgn003)22062109

Leave A Reply

Your email address will not be published.