BI Bali Salurkan 12.000 Bibit Cabai
Denpasar, Baliglobalnews
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, menyalurkan bantuan 12.000 bibit cabai ke Pemkab Buleleng, sebagai bentuk komitmen dan langkah konkret dalam menjaga stabilitas harga dan memperkuat ketahanan pangan.
“Kami mendukung penuh gerakan tanam cabai di lahan tidur sebagai salah satu upaya untuk mengendalikan inflasi khususnya komoditas cabai di Kabupaten Buleleng,” kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, dalam keterangannya pada Selasa (2/3/2024).
Selama tahun 2023, kata Erwin, cabai rawit sudah 6 kali menjadi komoditas tertinggi penyumbang inflasi di Buleleng. Dimana, varietas cabai yang ditanam adalah jenis cabai lokal yang digemari masyarakat. “Diperkirakan dapat dipanen dalam 3-4 bulan mendatang, sehingga akan meningkatkan produksi cabai lokal,” katanya.
Untuk mengendalikan harga pangan, sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dengan Pemerintah Daerah dan stakeholders terkait di Bali terus diperkuat. “Melalui langkah tersebut, Bank Indonesia meyakini inflasi tahun 2024 tetap akan rendah dan terkendali dalam rentang sasaran 2,5±1%,” katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Buleleng melaksanakan Gerakan Tanam Cabai yang berlokasi di Hutan Kota Banyuasri. Gerakan tanam cabai di lahan tidur ini bertujuan untuk meningkatkan produksi cabai sehingga mampu menekan laju inflasi, mengoptimalkan ruang pekarangan dan mempromosikan pertanian di tengah perkotaan.
Gerakan ini ditandai dengan penyerahan secara simbolis bibit cabai dari Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali kepada Pj. Bupati Buleleng yang selanjutnya diserahkan kepada kelompok tani Sudhamala Asri. Selain itu, juga dilakukan peresmian penggunaan Smart Farming dalam budidaya cabai oleh Sekda Provinsi Bali.
Pj. Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, menyampaikan program ini terlaksana melalui pemanfaatan lahan tidur seluas 2 hektar milik Pemerintah Kabupaten Buleleng yang belum dioptimalkan sejak 2005. Untuk tahap awal, lahan ini akan ditanami dengan cabai yang sering menjadi komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Buleleng.
Selanjutnya, kata dia, komoditas lain seperti bawang dan sayuran juga akan diujicobakan untuk ditanam di lahan tersebut. Lihadnyana menambahkan bahwa pengolahan lahan tidur ini dibantu oleh TNI yang didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup dan pendampingan oleh Dinas Pertanian. “Ke depan, hasil panennya akan dibeli oleh Perumda Buleleng sebagai offtaker,” katanya.
Sementara Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini. Made Indra juga mengajak seluruh pihak untuk bersinergi memanfaatkan aset lahan milik Pemerintah Daerah yang belum optimal untuk digunakan bagi kegiatan positif seperti ini.
“Semangat ngrombo dalam pengendalian inflasi di Bali perlu digalakkan agar masyarakat menjadi sejahtera,” ujar Made Indra yang juga Ketua Satgas Pangan Provinsi Bali itu.
Selain dilakukan penanaman bibit cabai secara bersama, para peserta juga melakukan penebaran benih ikan nila dan dilanjutkan penanaman pohon buah dan tanaman langka di sekitar kolam ikan. (bgn008)24030201