BI Bali Dukung Pengembangan Pariwisata Dongkrak Wisman Berkualitas
Denpasar, Baliglobalnews
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, mengatakan pengembangan pariwisata berkelanjutan dan berbudaya diyakini mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) yang datang ke Pulau Dewata lebih berkualitas.
“Beberapa poin penting untuk pengembangan pariwisata Bali ke depan yakni dilakukan dalam kerangka keberlanjutan dan inklusif, diperlukan kolaborasi dan sinergi antara berbagai pihak (pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi, dan lain-lain) agar alam dan budayanya seimbang dan diversifikasi produk-produk pariwisata (seperti wellness dab health tourism) termasuk event-event budaya yang unik , yang dapat meningkatkan length of stay wisman,” kata Erwin pada Minggu (24/3/2024).
Menurut Erwin, hal yang tidak kalah penting untuk meningkatkan citra pariwisata berkualitas, dengan komitmen pemerintah daerah dan pihak berwenang untuk memberikan jaminan bahwa daerah tujuan wisata di Bali aman dan nyaman bagi seluruh wisatawan.
“Arah pariwisata Bali ke depan diharapkan lebih fokus pada quality tourism. Quality tourism tidak melulu identik dengan kunjungan wisman high end. Namun, upaya meningkatkan length of stay wisatawan dan menciptakan branding Bali yang positif agar terjadi kunjungan yang berulang,” katanya.
Untuk meningkatkan kualitas pariwisata Bali, perlu didorong event atau atraksi yang memiliki story telling dan konsep berkelanjutan. Selain itu, dukungan kemudahan bertransaksi non tunai lintas batas, tersedianya konektivitas langsung dari negara kantong wisman dan promosi yang efektif merupakan daya dorong untuk meningkatkan kunjungan.
Dia menyebutkan pada 18 Maret 2024, sempat diadakan focus group discussion (FGD) pariwisata bertemakan Strategi Optimalisasi Kunjungan dari Kantong Wisman Potensial untuk Mendorong Daya Ungkit Pariwisata Bali.
Penyelenggaraan FGD, kata Erwin, secara garis besar membahas upaya dalam mendorong peningkatan jumlah kunjungan wisata mancanegara (wisman) dari kantong wisman potensial yakni Australia, Tiongkok, dan India, yang merupakan tiga negara dengan wisman yang mendominasi kunjungan ke Bali.
Dia menjelaskan FGD menghadirkan beberapa narasumber di antaranya Deputi Chief Mission KBRI Beijing Parulian Silalahi, Minister Counsellor KBRI New Delhi Hanafi Athena, Minister Counsellor KBRI Canberra Gunarmand Nainggolan, Direktur Pemasaran Pariwisata Regional 1 Asia-Pasifik Kemenparekraf Wisnu Sindhutrisno, Vice President CSR BCA Faletta Aryuni, dan Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati.
Berdasarkan amatan dari Perwakilan RI, di ketiga negara tersebut, Bali masih menjadi primadona bagi wisman Australia, Tiongkok, dan India. Kendati demikian terdapat pergeseran preferensi wisman pasca pandemi yang patut perlu diantisipasi salah satunya dengan melakukan penyesuaian terhadap paket-paket wisata yang ditawarkan. Sehingga, tetap sesuai dengan permintaan pasar, seperti preferensi wisman Tiongkok bergeser dari culture dan experience tourism menjadi event tourism.
FGD yang dihadiri dinas pariwisata kabupaten/kota se-Bali dan asosiasi di bidang pariwisata juga membahas isu pariwisata Bali terkini yakni terkait dengan penerapan tourist levy dan infrastruktur untuk mendukung mobilitas.
Berkaitan dengan kelancaran implementasi tourist levy penting untuk melakukan sosialisasi secara luas guna memastikan bahwa wisman paham terkait kebijakan baru ini dan evaluasi perlu dilakukan secara berkala termasuk penyiapan kebijakan untuk pemanfaatan dana yang terkumpul.
Sementara itu, untuk meningkat kenyamanan mobilitas wisatawan dalam jangka panjang perlu diakselerasi pembangunan akses transportasi massal seperti Lintas Rel Terpadu (LRT).
Pengembangan desa wisata juga dinilai menjadi salah satu langkah alternatif potensial daya tarik wisatawan untuk mewujudkan pariwisata berkualitas di Bali.
Desa wisata memiliki keunggulan karena mengangkat nilai-nilai kebudayaan lokal dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar termasuk pengembangan UMKM.
“Kolaborasi dan sinergi antara berbagai pihak (pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi, dll) juga sangat esensial dalam mendorong pariwisata berkualitas,” jelasnya. (bgn008)24032506