Belajar Sambil Bermain, Siswa SD Antusias Ikuti Program di Museum Subak
Tabanan, Baliglobalnews
Suasana meriah menyelimuti Museum Mandala Mathika Subak, Kabupaten Tabanan, sejak awal pekan ini (21/10/2024). Pasalnya, museum yang menyimpan berbagai artefak terkait sistem subak khususnya di Kabupaten Tabanan ini tengah menyelenggarakan program dengan tema “Belajar Bersama di Museum”. Program tersebut melibatkan 450 siswa SD dari 10 sekolah sekitar Museum Subak.
Salah satu kegiatan yang paling menarik perhatian adalah permainan tradisional Mebalap Kekua Buta. Permainan ini mengharuskan peserta untuk mendorong sebuah benda yang menyerupai kura-kura dengan mata tertutup. Selain seru, permainan ini juga mengajarkan nilai kerja sama serta sportivitas dan berhasil memikat hati peserta.
“Saya senang sekali bisa ikut permainan ini. Selain seru, saya juga jadi tahu tentang permainan tradisional Bali yang ternyata sangat menarik,” ujar Nabila Sinta dewi, siswi kelas 6 SD Negeri 5 Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan.
Nabila juga mengaku senang dengan suasana belajar yang menyenangkan di museum Subak. Selain permainan yang bikin seru disini juga diajari cara bernyanyi. “Saya berharap bisa kesini lagi soalnya seru dan asyik,” ungkapnya.
Penyelenggara acara, Kepala UPT Museum Mandala Mathika Subak, Si Putu Putra Eka Santi mengatakan bahwa program ini bertujuan untuk mengenalkan budaya dan tradisi Bali kepada generasi muda. “Anak-anak sekarang lebih sering bermain gadget. Maka dari itu, kami ingin mengajak mereka mengenal permainan tradisional yang lebih sosial dan kreatif,” ujar Putu Eka seusai acara, pada Kamis (24/10/2024).
Menurut Putu Eka, melalui permainan seperti Mebalap Kekua Buta, diharapkan siswa dapat menyeimbangkan perkembangan otak kiri dan kanan serta menghindari kejenuhan belajar. Dia juga menghubungkan program ini dengan kurikulum Merdeka Belajar dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dimiliki. “Kami berupaya mewujudkan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan bermakna melalui program Belajar Bersama di Museum,” katanya.
Putu Eka menjelaskan kegiatan Belajar Bersama di Museum Subak ini akan berlangsung selama 10 hari dengan waktu pelaksanaan yang disesuaikan dengan jadwal kegiatan dengan kebutuhan di masing-masing sekolah. Total ada 10 SD di sekitar Museum Subak yang diajak berpartisipasi dalam kegiatan ini. Satu sekolah mengikutsertakan 45 orang anak. “Setiap sekolah mengirimkan 45 siswa yang duduk di bangku kelas empat, lima, dan enam,” ujarnya.
Dia juga mengajak sekolah-sekolah untuk berkolaborasi dengan Museum Subak. “Kami berharap pihak sekolah akan datang kerjasama dengan kita untuk belajar di museum, apakah itu bermain, mempelajari tentang subak atau budaya. Dengan begitu, kami bisa bersama-sama memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi siswa,” katanya. (bgn020)24102414