Badung, Baliglobalnews
Indonesia telah memberikan kontribusi yang sangat signifikan pada pariwisata nasional. Kontribusi pariwisata Bali pada tahun 2019 terhadap devisa negara mencapai Rp 116 triliun atau sekitar 41,43% dari devisa pariwisata nasional. Selain itu, pariwisata Bali juga memberi pengaruh terhadap perekonomian Bali karena mencakup 53 % peranan strategis PDRB Bali. Kini, perekonomian dan pariwisata Bali tengah menghadapi sebuah tantangan yang besar akibat pandemik Covid-19.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur, Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, dalam sambutannya saat mewakili Gubernur Bali pada acara ”CEO Goes To Bali” di Taman Begawan Nusa Dua, Kabupaten Badung, Jumat (18/9). ”Kondisi ini telah memberikan dampak signifikan pada segala aspek kehidupan kita, mulai dari aspek sosial, agama, budaya, dan ekonomi, dimana sektor pariwisata sebagai sektor utama roda perekonomian Bali telah menjadi sektor yang paling berdampak buruk,” katanya.
Menurut Wagub, Pemerintah Provinsi Bali dan seluruh elemen masyarakat bersama-sama telah bergotong-royong dalam menangani Covid-19. ”Meski jumlah kasus positif di Bali mengalami peningkatan, kami tidak menyerah. Tracing kasus kian gencar dilakukan untuk membatasi dan menghentikan persebaran virus,” katanya.
Wagub merinci pada Jumat (18/9) di Bali tercatat 7.543 kasus positif Covid-19, dengan tingkat kesembuhan mencapai 6.073 orang (80,51%), dan jumlah yang meninggal sebanyak 199 orang (2,64%). Dia menilai hal itu menunjukkan kesehatan dan ekonomi bukanlah sebuah pilihan yang harus dipilih salah satunya, ”Saya percaya pencegahan penyebaran wabah adalah isu yang penting, namun juga harus diseimbangkan dengan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kesehatan dan kelajuan ekonomi harus berjalan bersamaan. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Bali telah menyusun Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru melalui Surat Edaran No. 3355 Tahun 2020, yang diperkuat dengan Pergub No. 46 Tahun 2020 tentang Disiplin Protokol Kesehatan untuk Mencegah Penyebaran COVID-19, sebagai komitmen bersama untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19,” katanya.
Wagub berpendapat kedisiplinan masyarakat dan seluruh pihak dalam menerapkan protokol kesehatan sangatlah penting demi menekan laju kasus positif COVID-19 di Bali, serta memperoleh kepercayaan dari para wisatawan. Kedua regulasi tersebut sebenarnya merupakan komitmen pemerintah untuk terus berupaya agar kegiatan ekonomi masyarakat dapat kembali berjalan meski masih belum terlepas dari risiko wabah Covid-19.
Cok Ace, sapaan akrabnya, menegaskan membangun kembali pariwisata Bali bukanlah hal yang mudah. Tantangan terbesar yang dihadapi adalah bagaimana membangun rasa percaya wisatawan pada pariwisata Bali, apalagi jika berkenaan dengan aspek kesehatan.
Ketua Dewan Pembina Komunitas CEO Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, mengatakan bahwa kunjungannya bersama sejumlah rombongan termasuk Ketua CEO Indonesia-Bali Chapter Paulus Herry Arianto adalah serangkaian dukungan mereka terhadap kegiatan pariwisata Bali agar bisa kembali bergairah di tengah pandemi Covid di indonesia.
Sesuai rencana rombongan akan mengunjungi beberapa lokasi wisata di Bali, di awali dengan kunjungan ke lokasi pembangunan CEO The Legacy Resort, dengan penandatanganan batu pertama oleh Jenderal TNI (Purn) Moeldoko yang kemudian selanjutnya akan mengunjungi beberapa tempat wisata tradisional di bali.
Sementara Trisya Suherman selaku Ketua Umum Komunitas CEO Indonesia menyampaikan bahwa dalam kondisi new normal masyarakat tetap aman melakukan perjalanan luar kota asalkan tetap mengikuti protokol yang ada. Diharapkan dengan adanya perjalanan ini dapat mengurangi kekhawatiran para wisatawan untuk berkunjung atau berwisata ke Bali. Trisya berharap para wisatawan domestik dapat kembali berkunjung ke Bali untuk berlibur, bekerja dari Bali, dan bersekolah dari Bali, mengingat semua kegiatan online tersebut dapat dilakukan dengan suasana yang lebih menyenangkan sehingga dapat mengurangi tingkat stres pada masa pandemik Covid-19. (bgn122)20091902