Gubernur Koster: Gotong-royong Semesta Berencana Wujudkan Bali Hijau dan Harmoni

Denpasar, Baliglobalnews

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan kegiatan Gotong-royong Semesta Berencana akan dilaksanakan secara berkelanjutan, guna mewujudkan Bali yang hijau dan harmoni, sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru.

“Pemerintah Provinsi Bali bersama pemerintah kota/kabupaten se-Bali akan menyelenggarakan Kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana, melalui kegiatan penanaman pohon/penghijauan dan kegiatan bersih-bersih sungai,” kata Koster kepada wartawan di Denpasar pada Rabu (22/10/2025).

Gubernur menyampaikan kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana dilaksanakan pada Sabtu (25/10/2025), bertepatan dengan perayaan Rahina Tumpek Wariga yang dilaksanakan secara niskala-sekala. “Kegiatan secara niskala diisi dengan persembahyangan di Pura Pengubengan Besakih, tanggal 25 Oktober 2025 pukul 08.00 Wita. Setelah persembahyangan, dilanjutkan menanam pohon secara simbolis di area Pura,” katanya.

Dia menyebutkan pura untuk persembahyangan Rahina Tumpek Wariga di tingkat kota/kabupaten ditentukan oleh walikota/bupati. Koster mengatakan Rahina Tumpek Wariga merupakan hari memuliakan tumbuh-tumbuhan atau hari jadi tumbuh-tumbuhan, yang terus menghasilkan oksigen sehingga manusia bisa menghirup udara segar, menghasilkan sayur-sayuran, buah-buahan, dan sumber pangan lain bagi kelangsungan kehidupan manusia, serta menjadi unsur pelestarian ekosistem alam.

Oleh karena itulah, pada Rahina Tumpek Wariga secara sekala dilaksanakan penanaman pohon sebagai wujud bakti untuk mengharmoniskan kembali kehidupan di alam ini. “Pada Rahina Tumpek Wariga, saatnya manusia memberi dengan menanam pohon kembali, agar manusia tidak hanya selalu menerima/memetik hasil dari tumbuh-tumbuhan,” katanya.

Secara sekala, kata Koster, kegiatan berskala besar dilaksanakan pada 26 Oktober 2025 diisi dengan kegiatan penanaman pohon dan kegiatan bersih-bersih sungai dilaksanakan secara serentak di sembilab kota/kabupaten, sampai tingkat desa/kelurahan dan desa adat.

Di tingkat Provinsi kegiatan dilaksanakan di 3 lokasi daerah aliran sungai (DAS), meliputi yaitu Sungai/Tukad Ayung, Tukad Badung, dan Tukad Mati. “Tukad Ayung panjang 71,79 km,
melintasi 4 wilayah (Bangli, Gianyar, Badung, dan Denpasar); melintasi 7 kecamatan; dan melintasi 25 desa. Kemudian Tukad Badung, panjang 19,60 km, melintasi 2 wilayah (Badung dan Denpasar); melintasi 5 kecamatan; dan melintasi 15 desa/kelurahan, serta Tukad Mati panjang 22,41 km,
melintasi 2 wilayah (Badung dan Denpasar); melintasi 5 kecamatan; dan melintasi 13 desa/kelurahan,” katanya.

Di tingkat kabupaten (di luar Bangli, Badung, Gianyar, dan Denpasar), yaitu: Jembrana, Buleleng, Karangasem, Klungkung, dan Tabanan, kegiatan dilaksanakan di wilayah DAS yang menjadi prioritas masing-masing kabupaten, dengan mempertimbangkan tingkat kerawanan bencana. “Jumlah personil 20.453 orang, dengan luas penanaman pohon mencapai 314,08 ha. Untuk, jumlah bibit sebanyak 34.047 pohon. Dan, personil bersih-bersih sungai 27.189 orang,” katanya. (*/bgn008)25102313

Gotong-royong SemestaGubernur Koster:
Comments (0)
Add Comment