Karangasem, Baliglobalnews
Paiketan Krama Istri (Pakis) Provinsi Bali menggandeng Anak Agung Ayu Ketut Agung (pendiri salon Agung) memberikan sosialisasi dan praktik pola tata rias rambut, yakni payas utama dan payas madya, sesuai dengan tingkatan yadnya di Gedung MDA Kabupaten Karangasem, pada Selasa (10/5).
Dengan perbedaan dan ciri khasnya masing-masing, payas utama dan payas madya harus disesuaikan dengan daerah asalnya dan sudah sesuai dengan hasil riset berdasarkan pakem yang dari puri kabupaten/ kota terkait. “Puri adalah tempat para raja di zamannya dan satu-satunya yang memiliki akses berhubungan dengan pihak luar negeri. Pakem payas utama atau yang biasa kita kenal sebagai payas agung harus disesuaikan dengan hasil riset yang dilakukan,” kata Ketua Harian Pakis Provinsi Bali, TIA Kusumawardhani, saat membuka pelatihan tata busana adat payas utama dan payas madya tersebut.
Ciri khas atau pakem payas utama dan payas madya ini harus tetap dilestarikan sehingga tetap menjadi identitas bagi wilayahnya masing-masing.
Melalui sosialisasi, pelatihan tata busana adat payas utama dan payas madya diharapkan mampu menambah wawasan dan pengetahuan di bidang payas utama dan payas madya di masing-masing kabupaten, karena program ini menjadi salah satu program yang strategis dan bermanfaat bagi para peserta.
Pada hari yang sama, TIA Kusumawardhani menyerahkan bantuan beras 2 ton kepada 100 orang penerima yang terdiri dari 10 lansia, 10 ibu hamil, 10 penyandang disabilitas, 10 pecalang dan 10 yowana. Dalam aksi sosial yang dikemas “Tresna lan Punia” ini diharapkan memberi manfaat bagi mereka yang membutuhkan.
Bandesa Madya Majelis Desa Adat Kabupaten Karangasem, I Ketut Alit Suardana, mengatakan pihaknya sangat berterima kasih dengan kedatangan Manggala Pakis Provinsi Bali yang berkenan memberikan kontribusi pemahaman bagi penata rias rambut (salon) yang ada diwilayahnya untuk tidak mencampur aduk pola tata rias yang berlaku di tengah masyarakat. (bgn003)22051013